Tembilahan – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tembilahan memberikan klarifikasi tentang Pemberitaan yang beredar terkait mewajibkan pelanggan membeli pulsa awal Rp 50.000.
Terkait hal seperti disampaikan manager PLN ULP Tembilahan Jaswir beberapa media online tersebut tidak benar adanya kata-kata mewajibkan, hanya menyarankan dan itu terpulang kepada Pelanggan sendiri dan ada pilihan saat mendaftar pasang baru baik di website, PLN Mobile maupun Call Centre 123.
Ia menjelaskan menanggapi keresahan masyarakat seperti yang diberitakan, sampai saat ini belum ada laporan baik secara lisan maupun tertulis yang disampaikan kepada PLN Tembilahan.
“Dan saya pertanyakan masyarakat yang mana mohon jika ada datanya tolong sampaikan kepada kami. Saya selaku pimpinan PLN ULP Tembilahan keberatan dengan pernyataan sepihak tanpa adanya komfirmasi ke saya selaku pimpinan dan tidak ada juga disebutkan siapa nara sumber atau pelanggan yang dimaksud, sehingga saya berpendapat pemberitaan ini tidak berimbang,” jelasnya kepada awak media, Kamis (24/11/2022) siang.
Jawsir juga mempertanyakan seandainya dengan arahan membeli token perdana 50.000 ini apakah ada yang dirugikan ?? Atau siapa yang dirugikan ?? Pulsa yang dibeli untuk siapa ??.
“Justru dengan pelanggan membeli token awal 50.000 ini pelanggan terbantu karena tidak repot lagi beli pulsa setelah KWH meter terpasang, dan malah bisa hemat juga karena, terhindar dari biaya admin setiap kali transaksi, dan pelanggan pun bisa langsung menikmati , kemudian Pelanggan juga bisa hemat dengan biaya Administrasi bank setiap transaksi di mana setiap transaksi pembelian token baik kecil maupun besar dikenakan biaya admin sesuai kebijakan masing2 bank atau penyedia layanan transaksi lainnya. Semakin sering pelanggan bertransaksi semakin sering kena biaya admin,” katanya.
“Saya contohkan : Kebutuhan listrik pelanggan dalam 1 bulan = Rp 100.000 ,- Jika dibeli dengan 1 kali transaksi hanya dikenakan 1 kali biaya admin jika per transaksi Rp 3.500 ,jadi total yang biaya yang dikeluarkan = Rp 103.000,- jika pelanggan beli pulsa 20.000 maka untuk kebutuhannya sebulan akan melakukan pembelian 5 kali dalam sebulan, artinya 5 kali transaksi, jika biaya admin 3500 maka biaya yang dikeluarkan sekali beli token adalah : Rp 23.500 x 5 = Rp 117.500 –
Artinya pelanggan bisa hemat Rp 14.000 perbulan. Ini jika kebutuhan token 100.000 perbulan. Bisa dibayangkan jika butuh token nya 300.000 sebulan dengan 10 kali transaksi,” sambungnya.
Semoga dengan logika ini tidak ada yang keliru lagi. Demikian disampaikan agar dapat dimaklumi jika ada hal-hal kurang jelas dia siap untuk koordinasi.
“Kami insan PLN mohon dukungan dan do’a nya untuk kelistrikan kita yang lebih handal dan lebih baik.
Mari kita bersinergi untuk kemajuan Kabupaten Inhil khususnya bidang kelistrikan, Kepuasan pelanggan adalah kebanggaan kami,” pungkasnya.