Di akhir bulan Maret lalu, Indonesia dihebohkan dengan isu pemblokiran situs-situs media Islam setelah disinyalir mengandung konten yang berbau kekerasan dan radikalisme. Menariknya, kehebohan isu pemblokiran ini justru membuat beberapa situs Islam yang masuk ‘daftar merah’ kian populer.
Setidaknya ada 19 situs Islam yang diajukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke Kemkominfo. Nah, dari kesembilan belas situs tersebut,angka pengunjung lima situs Islam kuartal pertama tahun ini diketahui meningkat ketimbang kuartal terakhir tahun 2014.
Berdasarkan pengamatan Merdeka.com lewat situs pemantau traffic web, Alexa, kelima situs itu adalah yang naik jumlah pengunjungnya itu adalah panjimas.com, muslimdaily.net, kiblat.net, dakwahmedia.net, dan eramuslim.com.
Dari kelima situs tersebut, dakwahmedia.com lah yang mengalami kenaikan ‘ranking’ tertinggi, tepatnya 562.643 poin. Saat ini situs Islam itu berada di rangking 222.292 secara global, padahal sebelumnya hanya di ranking 784.935. Jumlah rata-rata pembaca harian situs ini pun meningkat 20 persen di kuartal pertama tahun ini.
Sementara itu, posisi kedua hingga kelima diisi oleh muslimdaily.net (naik 99.823 poin), panjimas.com (naik 85.441 poin), kiblat.net (naik 8.565 poin), dan eramuslim.com(naik 5.721 poin).
Selain situs-situs tadi, ada tiga situs Islam lain yang jumlah traffic-nya meningkat di pertengahan hingga akhir bulan Maret, saat isu pemblokiran Kemkominfo mulai mencuat. Ketiga situs tersebut adalahvoa-islam.com, arrahmah.com, dan dakwatuna.com.
Meskipun Kemkominfo menyatakan langsung melakukan pemblokiran terhadap 19 situs Islam yang sudah masuk rekomendasi BNPT, ternyata beberapa situs tersebut masih bisa diakses melalui aplikasi tertentu, misalnya aplikasi ‘hide-all-IP’.
“Banyak di antaranya yang sudah terblokir, tapi ada juga yang bisa diakses pakai aplikasi itu. Saya juga tadi lihat sendiri,” ujar Pemimpin Redaksi salamonline.com, Ubaidillah Salman, di kantor Kemkominfo, Jakarta (31/03).
Akses yang masih terbuka dan isu yang semakin hangat itulah yang kemungkinan besar memantik keingintahuan masyarakat Indonesia untuk mencoba membuka situs-situs Islam yang telah diblokir. Imbasnya, bukannya dihindari, situs-situs itu justru ramai pengunjung.