Tanjungbatu – Seorang warga miskin di Dusun II Parit Seratus, RT 02 RW 01, Desa Sungai Sebesi, Kundur, Jais (50), yang hidup didalam perkebunan karet, akan segera menerima bantuan rumah layak huni dari Pemerintah desa Sungai Sebesi Kecamatan Kundur.
Hal tersebut sesuai dengan prioritas program pengentasan kemiskinan dan kawasan kumuh, bersumber dari keuangan desa tahun 2024.
“Nnti akan kita musyawarahkan bersama warga sekitar untuk membantu dalam hal tenaga kerja untuk pembangunan rumah tersebut sebab didalam aturan maksimal yang dapat kita berikan adalah Rp 10 juta dalam bentuk bahan baku material, untuk saat ini yang bisa kami lakukan adalah mengurus BPJS kesehatan pak Jais agar mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah dan kita terus memantau konsisi beliau melalui rt dan rw setempat,” ujar Kades Seisebesi, (05/12/23).
Sambungnya, “Kenapa kita pilih pak Jais, dengan pertimbangan, bapak ini hidup sendiri, belum punya rumah, boleh dikatakan tidak berpenghasilan dan penderita berbagai macam penyakit. Sehingga dia memang tidak ada daya,” ujarnya lagi saat mengunjungi Jais bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kadus, RT dan RW setempat.
Sekitar sebulan yang lalu pihak desa sudah melakukan survey serta meminta agar Jais dapat segera ditangani secara medis.
“Kita sudah arahkan pihak dusun, RT dan RW untuk dapat segera dibawa ke Puskesmas. Hanya saja Jais sendiri yang bersikeras untuk tetap bertahan dalam kondisi sakit.Kalau kendalanya masalah biaya kita akan bantu segala administrasinya,” imbuh Nazarudin.
Salahsatu keluarga Jais, Imam, mengatakan, pihaknya sudah berulang kali membujuk Jais yang juga pamannya sendiri untuk melakukan pengobatan.
“Kami dan keluarga dekat lainnya sudah berulang kali membujuk Jais untuk dapat berobat. Namun dia sendiri yang tak mau. Dia tinggal menyendiri disini saja atas kemauannya sendiri dan tak ada yang bisa melarang,” ujar Imam.
Imam juga membantah keras Jais hidupnya terbiar ditengah hutan tidak ada yang memperhatikan.
“Kenapa dia tinggal didalam kebun ini, ya karena ini memang tanahnya sendiri, tak mungkin tinggal didepan diatas tanah orang. Dan dia tinggal disini juga atas kemauannya yang tak bisa ditawar-tawar,” ujar Imam.
Dalam kesempatan itu Imam mengucapkan terimakasih kepada pihak desa atas bantuan pembangunan rumah layak huni bagi pamannya tersebut.(*)