Karimun – Jalan aspal hotmix yang baru dibangun sepanjang belasan kilometer dari arah simpang Kempas menuju Desa Teluk Radang, Kundur Utara, banyak didapati kesan aspal tambal sulam. Salah satu warga menilai jalan tersebut diduga pembangunan jalan asal jadi.
“Jika kita bandingkan dengan jalan-jalan di Karimun, jalan-jalan di Kundur ini terkesan dikerjakan asal jadi. Apakah pengaruh dari kurangnya pengawasan saat pembangunan,” tanya warga, saat ditemui di sekitaran pelabuhan Kampung Asam, Kundur Utara, Kamis (14/03/19).
Dikatakannya juga jalan baru yang paling terbanyak kesan tambalan sulam terdapat disekitaran wilayah Swily.
“Kalau kita dari arah Perayun ke Tanjungbatu, mulai dari SMP 3 Kundur Utara lanjut ke arah jembatan, selanjutnya sudah mulai tampak kesan tempel sulam seperti aspal bekas yang sudah lama,” tambah sumber.
Dalam pantauan, jalan-jalan tersebut memang terkesan bergelombang, dirasakan mulai dari simpang Kempas ke arah Swily, terlebih lagi pada jalan diwilayah perkebunan nenas.
Pada kesempatan itu sumber yang ditemui itu juga mengajak masyarakat lainnya di Pulau Kundur untuk bersama-sama melakukan pengawasan tiap kali pembangunan yang ada di Kundur.
“Masyarakat lain juga kami berharap untuk bersama melakukan pengawasan. Karena biaya pembangunan itu bukan sedikit, hingga puluhan miliar, kan sangat disayangkan kalau hanya setahun pakai jalan sudah rusak,” tutupnya.*