Jakarta dilanda hujan deras kemarin hingga malam hari. Banjir dan macet pun tak bisa dihindari. Saat itulah tugas polisi lalu lintas pun bertambah.
Polisi berjibaku membantu masyarakat yang terjebak banjir. Bahkan saat hujan terus mengguyur mereka tetap berada di jalan raya untuk memastikan kondisi aman.
Pemandangan ini sudah tentu berbeda dengan polisi berada di level atas. Mereka cenderung sibuk mengamankan jabatan dan berat rasanya untuk menengok ke bawah lagi.
Ini terlihat dari kerasnya Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Bahkan naiknya Budi dibarengi dengan pergeseran perwira tinggi secara mendadak. Gesekan di tubuh Polri pun kian kental terlihat.
Harusnya para jenderal ini berkaca pada anak buahnya. Mereka bekerja dengan hati, bukan mengejar materi. Jabatan hanya sementara yang tak akan dibawa mati.
Guyuran hujan, banjir, dan macet, itu potret Ibu Kota kemarin. Polisi terlihat sibuk mengatur lalu lintas, bahkan ada yang nyebur ke tengah genangan banjir untuk menolong mobil yang mogok.
Supomo, salah satu polisi yang bertugas mengatur lalu lintas di Bundaran HI, terlihat sedang memarahi bus yang ingin melaju ke arah Sarinah. “Sarinah banjir, lewat Menteng saja,” teriak Supomo di tengah guyuran hujan dan banjir Jakarta.
Dari dalam bus Kopaja terdengar sopir dan penumpang yang mengeluh. Kondektur turun dari bus untuk melobi Supomo agar dibiarkan tetap lewat. Supomo berusaha meyakinkan kondektur dan sopir kalau di Sarinah banjir dan macet.
“Jangan ngeyel bus tidak bisa lewat. Putar! putar!” teriak Supomo yang mengaku hanya anggota polisi biasa.
Brimob bantu perempuan dan lansia terjebak banjir
Genangan air setinggi 50 sentimeter membuat jalan Kiai Tapa Grogol terputus. Bahkan penyeberang jalan tak bisa melintas. Pasukan Brimob dari Polda Metro Jaya dikerahkan membantu pengguna jalan dengan perahu karet.
Ditemui di lokasi yang tidak jauh dari halte busway Grogol 2, Kasubden A Brimob Polda Metro Jaya AKP Eko S mengatakan, pihaknya mengerahkan 30 anggota di lokasi itu untuk membantu warga yang terjebak banjir.
“Kami menyiapkan perahu karet terutama untuk perempuan dan lansia yang kesulitan menyeberang,” kata Eko, Senin (9/2).
Dia menjelaskan, pengerahan anggota Brimob dilakukan sejak pukul 14.00 WIB. Tak hanya di Grogol, anggota Brimob juga dikerahkan di Kelapa Gading, Duri, dan Jalan Daan Mogot.
“Kami akan standby sampai banjir surut. Mungkin setelah Magrib,” pungkas Eko.
Pantauan merdeka.com, banyak pengguna jalan yang memanfaatkan perahu karet itu untuk menyeberang. Sementara arus lalu lintas di jalan itu menuju Slipi ditutup, namun arah sebaliknya masih bisa dilalui.
Motor polisi terjatuh saat terobos banjir
Banjir setinggi 30-50 cm menggenangi wilayah Sudirman-Thamrin. Di depan Halte Sarinah, jalan nyaris tak bisa dilalui kendaraan.
Pantauan merdeka.com, Senin (9/2), seorang polisi berusaha memacu motor Yamaha XJ900S menerobos banjir, namun dia malah terjatuh. Motor besar yang dikendarainya mogok tak bisa distarter.
Untungnya ada sejumlah anak kecil yang sedang bermain banjir di depan Sarinah. Dengan ringan tangan mereka mendorong motor tersebut hingga ke tempat yang agak landai banjirnya.
Setelah dicoba berkali-kali, akhirnya motor polisi itu bisa dinyalakan. Polisi itu pun segera melanjutkan tugasnya setelah mengucap terima kasih.
Polisi siaga sejak subuh di lokasi banjir
Seorang polisi bernama Aipda Dwi mengatakan, kalau dia sudah standby di lokasi banjir sejak pukul 05.00 WIB pagi. “Kalau hujan deras begini kita
sudah duga pasti banjir. Makanya personel sudah siaga di lokasi rawan banjir,” katanya.
Aipda Dwi mengaku, sudah biasa dengan tugas seperti ini. “Biar hujan, panas, kita harus siap. Apalagi hujan begini, banjir, dan pasti macet. Kalau tidak sigap masyarakat bisa ngeluh,” ujarnya.
(merdeka.com) http://www.merdeka.com/peristiwa/jenderal-polri-sibuk-berebut-jabatan-polisi-rendahan-kebanjiran/polisi-siaga-sejak-subuh-di-lokasi-banjir.html