Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali angkat bicara terkait rencana Menteri BUMN Rini Soemarno yang ingin merekrut warga negara asing untuk jadi bos di perusahaan BUMN. Menurut JK sapaan akrabnya, rencana ini baru sekedar wacana belaka.
Namun demikian, JK membuka peluang masuknya warga negara asing di BUMN Indonesia. Menurut JK, Indonesia memang sudah seharusnya membuka diri. Terlebih lagi di sektor-sektor yang memang negara masih kekurangan tenaga ahli.
“Itukan wacana. Wacana masa serius amat. Kadang-kadang ada spesialis spesialis dibutuhkan yang kita tidak punya. Ilmu, teknologi, bisnis, kita tidak bisa terus menutup diri. Bisa saja bukan sebagai direksi, tapi sebagai konsultan sebagai apa. Dunia ini tanpa suatu keterbukaan kita tidak bisa ikut,” tutur JK di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, (23/12).
Indonesia sendiri menurut JK sudah merasakan hasil dari keterbukaan negara-negara lain, yang menerima tenaga kerja asal Indonesia bekerja di negara-negara tersebut. “Kita juga bisa, orang kita kerja di luar negeri, orang Indonesia kerja di perusahaan timur tengah di Qatar oil, Qatar gas. Banyak orang Indonesia. Agen itu pada profesional, banyak ahli minyak kita kerja di Qatar. Ada yang di tingkat manajer, direksi belum. Jadi ada,” ucap JK.
JK mengakui pekerja asal Indonesia di luar negeri masih sangat sedikit yang berhasil menduduki tingkatan direksi. JK berharap masyarakat Indonesia bisa meningkatkan skill bekerja sehingga mempunyai kemampuan dan keterampilan di dalam maupun luar negeri.
“Karena kalau tidak punya skill, kita jadi konsumen melulu. Bagaimana bisa minyak di dapat, gas, dibagi lebih banyak kalau tidak ada profesional yang lebih baik. Tapi ini (WNA jadi direksi BUMN) tidak mutlak, bukan seperti direksi yang mau diangkat gitu. Perlu profesional yang lebih baik lagi. Boleh didapat dari mana saja,” tutup JK.
(Merdeka.com) http://www.merdeka.com/uang/ini-alasan-jk-buka-peluang-warga-negara-asing-jadi-bos-bumn.html