Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno atas perintah Presiden Joko Widodo memberhentikan seluruh direksi yang ada di tubuh PT Pertamina (Persero). Delapan direksi Pertamina diganti dengan alasannya untuk melakukan efisiensi di perusahaan pelat merah sektor minyak dan gas itu.
“Direksi Pertamina ada delapan, satu direktur utama dan tujuh direktur, jumlahnya delapan direksi terlalu besar. Sehingga diputuskan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bahwa semua direksi Pertamina diberhentikan secara hormat,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11).
Menurut Rini, saat ini Pertamina hanya memerlukan Dwi Soejipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (persero) akan dibantu hanya tiga direktur saja. “Kami mendorong lakukan efisiensi dan dapat bantuan dari tiga direktur,” jelas dia.
Rini berharap dengan adanya tiga direktur, tugas Dwi Soejipto sebagai Direktur Utama Pertamina bisa lebih cepat selesai. Dalam beberapa minggu, Rini akan menguji tiga direksi Pertamina bekerja.
“Kami harapkan dapat laporannya minggu depan. Kami akan lihat sudah tepat apa belum,” ungkapnya.
Tiga direksi yang baru diangkat adalah Yeni Handayani dan Ahmad Bambang dari internal Pertamina. Sedangkan Arif Budiman sebagai Direktur Keuangan Pertamina berasal dari eksternal, Mckenzie.
