Inhil – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), H Yulizal bertekad untuk meningkatkan kualitas pustaka dan arsip sekolah yang ada di daerah tersebut.
Pernyataan itu disampaikannya saat turun langsung melakukan pembinaan pustaka dan arsip ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 011 Pekan Arba, Kecamatan Tembilahan, Jum’at 22 Januari 2020 pagi.
Kedatangannya yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Perpustakaan, Nur Aini dan sejumlah Kepala Seksi (Kasi) di DPAD Inhil ini disambut langsung oleh Kepala SDN 011 Pekan Arba, Marzuniah beserta Majelis Guru dan staf Tata Usaha (TU).
Turut hadir Analis Perencanaan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Jahrona Harahap.
“Mungkin kalau dilihat-lihat, kata orang di DPAD itu tidak ada pekerjaan. Padahal pekerjaannya cukup berat, karena setelah saya baca-baca tupoksinya tidak hanya mengurus pustaka, tetapi juga bagaimana agar arsip bisa tertata dengan baik dan rapi,” ujar Kepala DPAD Yulizal.
Oleh karena itu, lanjutnya, pada tahun 2021 ini jajaran DPAD turun langsung ke sekolah-sekolah untuk melakukan pembinaan, dengan motto Pustaka Maju, Arsip Maju.
Setelah diberikan pembinaan, Pustaka Sekolah bisa diakreditasi. Apalagi, selama ini rata-rata Pustaka Sekolah di Kabupaten Inhil tidak terakreditasi.
“Jadi kita berangsur dululah, paling tidak bisa mendapatkan akreditasi C. Setelah itu, kita tingkatkan menjadi B dan A,” terang Yulizal.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Inhil ini bertekad dan terus berupaya agar keberadaan Pustaka tidak lagi dipandang sebelah mata, tetapi menjadi tempat tujuan masyarakat mencari ilmu dan sekaligus berekreasi.
“Jadi, pihak sekolah jangan sungkan-sungkan meminta Pustakanya dibina kepada DPAD. Kami siap datang apabila diperlukan,” tambah Yulizal.
Senada dengan itu, Kabid Penyelenggaraan Perpustakaan, Nur Aini menyatakan bahwa pengurus Pustaka Sekolah tugasnya tidak hanya melayani siswa yang datang saja, tetapi harus bisa mencari cara meningkatkan minat baca siswa, sehingga para siswa mau datang untuk membaca dan mencari ilmu sambil berekreasi di Pustaka Sekolah.
“Kita design bagaimana ruangan Pustaka itu bisa menarik anak-anak. Buat pojok-pojok baca, jadi tidak hanya di dalam ruangan saja, tapi juga bisa di luar ruangan,” imbuhnya.*