Kundur News – Denpasar – Dewan Penasehat Perdagangan Prancis di Indonesia akan menyelenggarakan konferensi Internasional kamar dagang Perancis se Asia-Pasifik untuk pertama kalinya. Konferensi tersebut ditetapkan di Bali, dengan alasan Bali memiliki daya tarik pariwisata yang tidak hanya di ASEAN saja melainkan juga seluruh dunia khususnya dalam lingkup Asia-Pasisik. Hal tersebut disampaikan Presiden Kamar Dagang Prancis Philipe Angier saat berkunjung ke Kantor Gubernur Bali, Renon-Denpasar pada Selasa (18/07).
Dalam kegiatan yang akan dilangsungkan selama tiga hari pada bulan Oktober mendatang di Nusa Dua tersebut, akan mengundang 400-600 delegasi kamar dagang Perancis dari seluruh Asia-Pasifik. Untuk itu, ia berharap Pemerintah Daerah dapat mendukung acara ini, mengingat secara tidak langsung akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata Indonesia khususnya Bali.
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang juga didampingi oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali Dewa Putu Sunartha, menyambut baik pelaksanakan kegiatan konferesi kamar dagang tersebut. Menurutnya, Pulau Bali merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang tidak memiliki potensi sumber daya alam seperti minyak dan batu bara yang bisa menyokong perekonomian daerah. Namun, Bali memiliki pesona alam dan adat serta budaya yang khas dan bisa menjadi daya tarik pariwisata mancanegara.
Sudikerta merasa bersykur bahwa sampai saat ini Bali masih dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara-acara internasional. Hal tersebut juga tidak lepas dari peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat yang terus mengembangkan potensi Pulau Bali serta menjaga keamanan serta kenyamanan Pulau Bali, sehingga para wisatawan yang datang ke Bali akan tetap merasa aman dan nyaman.
Terkait dengan acara konferensi kamar dagang se Asia-Pasisfik ini, Sudikerta berharap para pengerajin dari Bali baik dalam pengerajin handy craft, lukisan maupun pengerajin textile dapat diikut sertakan menyelenggarakan pameran promosi dalam acara tersebut. Harapannya dapat membuka peluang bisnis bagi para pengerajin untuk dapat mengekspor barang-barang kerajinannya. Ia juga berharap acara tersebut berlangsung dengan lancar dan memberikan kontirbusi positif bagi kemajuan ekonomi Bali terutama dalam perkembangan pariwisata di Bali.*