19 Nelayan asal Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara, dilaporkan hanyut akibat kapal bermesin 18 Gross Ton (GT) yang dinaikinya tenggelam di perairan Gorontalo atau 20 mil dari Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Gentuma. Kepala PPI Gentuma, Rahmat Abdullah mengatakan, informasi dari pemilik kapal nelayan dengan nama “Lumba-lumba” tersebut tenggelam sekitar pukul 15.30 Wita karena dihantam gelombang tinggi.
Diperkirakan kapal tenggelam di kedalaman 2.100 meter sesuai informasi nahkoda kapal yang sempat menghubungi pemilik kapal melalui telepon seluler. Pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut setempat, Badan SAR Provinsi Gorontalo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, serta para pemilik kapal ikan untuk membantu pencarian.
“Kami telah mengerahkan tiga unit kapal inka mina untuk pencarian seluruh nelayan, yang sesuai informasi masih dalam keadaan hidup,” ujar Rahmat, seperti dilansir Antara, Kamis (22/1).
Sementara itu, pemilik kapal, Hud Anoez mengatakan, kapal miliknya tersebut baru pertama kali dioperasikan setelah mengalami proses perbaikan.
“Saya berharap seluruh nelayan yang ikut melaut ditemukan dalam kondisi selamat, sesuai informasi yang sempat disampaikan nahkoda melalui handphone miliknya,” ujar Hud.
Informasi yang diterima dari Lettu Samingin, Komandan Pos AL Gorontalo Utara, seluruh nelayan telah berhasil dievakuasi oleh kapal inka mina yang dikerahkan untuk dibawa menuju PPI Gentuma.
“Kita berharap, seluruh nelayan benar-benar ditemukan dalam kondisi selamat seluruhnya dan bisa segera dibawa untuk pemeriksaan kesehatan selanjutnya,” ujar Samingin.
(merdeka.com) http://www.merdeka.com/peristiwa/kapal-tenggelam-di-2100-meter-19-nelayan-belum-diketahui-nasibnya.html