Kongres ke-IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Nusa Dua, Bali berlangsung ricuh. Ketua DPW PAN Kabupaten Karo, Sumatera Utara, M. Rafi Ginting harus mendapatkan 28 jahitan di kepala lantaran mengalami pendarahan karena terkena lemparan kursi saat pendukung kubu kandidat calon ketua umum PAN, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan berebut mic untuk menyampaikan interupsi.
Kapolda Bali Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Benny Mokalu merasa dilecehkan dengan terjadinya masalah dari sisi pengamanan kongres partai berlambang matahari putih tersebut. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kericuhan yang mewarnai Kongres ke-IV PAN kepada pengamanan internal PAN.
Hal itu dilontarkannya lantaran sistem pengamanan yang dikerahkan Polda Bali oleh panitia PAN ditempatkan hanya di ring dua. “Ring satu PAM internal PAN. Kami di ring dua, gak benar itu. Silahkan diamankan dulu, kalau gagal baru ring dua maju. Kan begitu prosedurnya,” kata Benny di arena kongres, Minggu (1/3) di Nusa Dua, Bali.
Menurutnya, dari hasil koordinasi dengan panitia kongres dan SOP pengamanan, sepanjang tidak diminta untuk melakukan penertiban, maka pihaknya yang menerjunkan 320 personel pada kongres di Nusa Dua hanya berjaga saja.
“Apabila ada kejadian, sepanjang tidak kita minta, ya kita tidak bertindak. Kalau ada yang tidak puas ada jalur hukum. Kericuhan tadi itu riak dalam berpolitik, berdemokrasi,” tuturnya.
‘
http://www.merdeka.com/politik/kapolda-bali-salahkan-pan-soal-kongres-yang-rusuh.html