Keharmonisan-Warga-Kundur-Dalam-Keberagaman-Saat-Imlek

Tanjungbatu – Perayaan Imlek setelah memasuki hari ke empat, pertunjukan barongsai merupakan suatu hal yang biasa digelar bagi warga Tionghwa di Kepri, khususnya di Kundur.

Pada hari ini tadi, Jumat (08/02/19), Barongsai tampak beraksi mendatangi sejumlah toko-toko, hotel, sampai restoran di sekitaran Tanjungbatu dengan menampilkan pertunjukan serta ritual-ritual tertentu dalam adat Tionghwa.Barongsai-di-Kundur

Penampilan mereka memang cukup mengundang serta menghibur banyak orang, khususnya anak-anak. Gerakannya yang lincah, akrobatik, diiringi musik yang dinamis membuat pertunjukan barongsai menjadi hal yang ditunggu-tunggu saat Imlek, bukan hanya dari kalangan Tionghwa, namun bagi semua kalangan yang ada di Kundur, baik itu dari suku Melayu, Jawa, Batak, Sunda, Flores dan lain sebagainya.

Seorang pria asal Batak ketika ditemui di Kundur News, sela-sela atraksi Barongsai, dia sangat mengapresiasi keberagaman suku budaya yang ada di Kundur, tampak dari merekapun ikut larut dalam kemeriahan perayaan Imlek khususnya pada atraksi Barongsai tersebut.

“Kami sangat Apresiasi keberanggaman adat istiadat yang ada di Kepri ini, khususnya di pulau Kundur yang kita cintai. Even naga barongsai saat ini, seolah kita ikut merayakannya. Apalagi even-even ini termasuk jarang kita lihat, ya paling tidak satu tahun sekali lah,” Ujar Pria setelah diketahui bernama Asden Siregar. Mereka pun tanpak ikut foto bersama tim Barongsai tersebut.

Pemain-Barongsai
Pemain Barongsai di Kundur

Penampilan barongsai di sejumlah toko dan beberapa hotel di Kundur itu, menurut kepercayaan mereka, mengatakan, selain merupakan tradisi turun temuruh, juga untuk mendapat keberkahan.

“Jadi sejumlah limau atau jeruk adalah sebagai tanda ‘heng-heng‘ maksudnya kita mengundang barongsai hadir, kemudian ada daun bawang dan petasan. hal itu pelengkap
memohon agar tempat tempat usaha kita agar lebih maju dan sukses,” ujar Ahwa.

Barongsai yang dimainkan para anak-anak usia pelajar itu, setelah mendatangi tiap-tiap toko di Tanjungbatu, sesuai rekomendasi pemilik dari toko / usaha, kemudian mereka keliling ke tempat-tempat lainya seperti rumah tempat tinggal, hotel, restoran dan berakhir kembali ke Vihara.*

By: Phono
Editor: Yudi.s

Previous articleHIMAP2K Pekanbaru Melaksanakan Program Education Social Fair (EDUSOC) ke VIII di Kundur
Next articleJumlah Pengidap DBD, Kundur Kota Terbanyak. Bupati Himbau Masyarakat Lakukan Pencegahan