Batam – Kematian Abellia Delta Wahyuni alias Meli (26), yang ditemukan tewas di kamar kosnya di RT 03 RW 09, Teluk Bakau, Batu Besar, Nongsa Batam, pada Senin (26/3), silam, secara perlahan mulai terungkap. Korban meninggal diduga pacar korban menaruh rasa cemburu sehingga nekat membenturkan kepala korban hingga tewas.
BACA: Warga Teluk Bakau Heboh, Wanita Berusia 26 Tahun Ditemukan Tewas Berdarah di Kosnya
Kapolsek Nongsa, Kompol Albert Perwira Sihite mengatakan, dari hasil penyelidikan diketahui, korban dan pelaku sudah memiliki hubungan sebagai kekasih bersama Juni Aryadi sejak keduanya masih berada di Bengkulu. Korban diketahui merupakan seorang janda.
“Enam bulan berada di Batam, baru cowoknya ini menyusul ke Batam. Tapi karena tidak ada pekerjaan, korban inilah yang menghidupi terduga pelaku. Dia tinggal bersama korban di kos-kosan korban itu,” kata Albert seperti dilansir okezone com.
Sebelum ke Batam, korban diketahui pernah menikah dengan seorang pria di Bengkulu. Namun, pernikahannya kandas dan bercerai karena korban selingkuh dengan terduga pelaku.
“Korban rela menceraikan suaminya demi si terduga pelaku ini. Korban menduga, terduga pelaku ini orang kaya,” kata Albert.
Selama berada di Batam, korban diketahui bekerja sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK) di cafe remang-remang Teluk Bakau, Nongsa. Korban juga diketahui kerap melayani tamu panggilan. Hal ini membuat Juni cemburu dan berulang kali menasehati korban.
“Karena merasa sudah tidak tahan lagi, terduga pelaku ini mengaku ingin pergi dari Batam. Dia sempat minta dibelikan tiket pesawat ke korban,” kata Albert.
Terduga pelaku diketahui telah membeli tiket pesawat ke salah satu kota di Sumatera dengan jadwal keberangkatan Senin (26/3/2018) siang. “Pelaku masih dalam proses pengejaran,” kata Albert.
Sebelumnya, mayat korban yang diketahui bernama Abellia Delta Wahyuni alias Meli ini pertama kali ditemukan oleh ibu kosnya, Hariyanti. Kecurigaan Hariyanti bermula ketika dirinya mendapat pesan singkat SMS dari Juni Aryadi yang merupakan kekasih korban. Dalam pesan singkat tersebut, kekasih Meli menuliskan, “Aku mau ngomong tapi takut, tapi semua sudah terjadi.”
Bingung dengan maksud SMS tersebut, Hariyanti dan anaknya, Farel yang masih berusia 10 tahun langsung mendatangi kamar kos Meli. Seketika, Hariyanti dibuat kaget karena menemukan Meli dalam keadaan tak bernyawa dan bersimbah darah dengan posisi telungkup di kasur ditutupi oleh selimut. Melihat keadaan korban yang tidak wajar, Hariyanti langsung memanggil Haris, sang suami.
Mendengar penjelasan Hariyanti, Haris langsung menuju ke kamar korban dan mencoba memanggil korban berulang kali. Namun tak ada jawaban dari korban. Selanjutnya, Haris memanggil beberapa warga dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Nongsa.