Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman bersama empat gubernur, yakni Gubernur Sumbar, Sumut, Sumsel dan Gubernur Jambi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignatius Jonan tentang Percepatan Pembangunan Kereta Api (KA) Trans Sumatera, di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kawasan Monas, Jakarta, Selasa (27/1).
Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan gubernur se-Sumatera dengan Menhub di Padang, Sumbar, beberapa waktu lalu. “Ini menjadi komitmen kita bersama untuk mewujudkannya,” ujar Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman melalui Kepala Biro Humas Pemprov Riau, Yoserizal Zen, kemarin kepada wartawan seusai acara penandatanganan MoU di Jakarta.
Khusus untuk wilayah Riau, pembangunan KA Trans Sumatera, antara lain akan melewati rute Pekanbaru-Telukkuantan-Muaro sepanjang 164 km, Pekanbaru-Jambi 350 km, Rantau Prapat-Duri-Dumai 249 km dan Duri-Pekanbaru sepanjang 90 km. KA Trans Sumatera ini juga akan menghubungkan tiga pelabuhan di Riau, yakni Dumai, Tanjung Buton dan Kuala Enok.
KA Trans Sumatera ini diharapkan akan mempermudah transportasi antara provinsi di wilayah Sumatera. KA ini juga diharapkan akan mempercepat roda pembangunan di Sumatera. “Jika nanti sudah dibangun, KA ini akan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Jadi, ini juga membuka peluang kerja bagi masyarakat,” sebut Andi Rachman.
Semakin cepat proses pembebasan lahan, semakin cepat pembangunan KA Trans Sumatera ini dilaksanakan. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat juga sangat diperlukan agar program percepatan pembangunan KA Trans Sumatera ini segera terlaksana. “Ini kan bagian dari upaya pemerintah untuk melakukan konektifitas antara provinsi di Sumatera,” kata Andi lagi.
Seperti diketahui beberapa hari lalu di Padang Sumatera Barat dilaksanakan Rakor Percepatan jalur KA Trans Sumatera yang dihadiri 5 lima gubernur. Dalam Rakor tersebut Menhub meminta rencana ini dikebut dalam waktu 5 tahun. Pembangunan jalur angkutan massal itu akan menghubungkan Sumatera Utara sampai Lampung. Panjang jalur kereta api yang bakal diaktifkan sepanjang 1.400 kilometer. Hanya dua provinsi di Pulau Sumatera yang tidak dilewati kereta api trans Sumatera tersebut, yakni Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.
Ia menyebutkan, saat ini ada jalur yang terputus di Sumut yakni di Rantauprapat sampai Kertapati. Dalam waktu dekat ini, jalur itu akan disatukan kembali.
Jonan mengaku tak ada permintaan khusus dari kepala daerah untuk menyambungkan rute kereta api tersebut. Bahkan dalam pertemuan dengan lima gubernur, tidak ada pembahasan tentang kendala yang dihadapi dalam mengaktifkan trase atau rute kereta api itu.
Pengaktifan jalur kereta api ini, menurut Andi Rachman sangat banyak manfaatnya. Terutama untuk mengurai kepadatan lalu lintas di lintas Sumatera.
Soal rencana ini bahkan akan membuka lapangan kerja baru bagi pemuda usia kerja yang bermukim di sepanjang jalur KA. “Pekerjanya sumber daya manusia setempat,” papar Andi mengulangi pernyataan Menteri Perhubungan.(rilis/ ose)
(Riau News)