Kundur News – Seperti yang diberitakan dibeberapa media sebelumnya, baik media cetak maupun online, secara lantang mensuarakan betapa bobroknya management ditubuh Koperasi Honorer Kepulauan Kundur, yang baru berapa bulan trakhir ini dibentuk, sehingga banyak menimbulkan berbagai presepsi presepsi negative, baik itu yang datangnya dari masyarakat, maupun yang datang dari keanggotaan ditubuh koperasi itu sendiri.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Koperasi Honorer Kepulauan Kundur, Harun Nainggolan, segera mengambil langkah konkrit, dengan menelusuri segala permasalahannya dengan melakukan pendekatan, dan selanjutnya mengklarifikasi ke sejumlah wartawan di Kepulauan Kundur khusnya yang berada di Tanjungbatu, dan menggelar rapat anggota yang diadakan tadi siang (24/01) di Sei Ungar Kundur.
“Dalam Waktu dekat ini, kami akan segera membenah menagement Koperasi Honorer Kepulauan Kundur, dengan harapan koperasi ini nanti akan benar benar menjadi koperasi yang besar, dan tentunya yang paling penting bagi kami, mampu mesejahterakan anggota” Ujar harun dengan penuh harap.
Terkait dengan seseorang yang berinisial ‘M’ pada pemberitaan, menurut keterangan Harun, “Saudara yang berinisial ‘M’ dan sejumlah rekan lainnya, sudahpun kita temui, dan nanti pada awal bulan Februari akan segera kita selesaikan”. “Dan kami atas nama pribadi serta atas nama Koperasi, mohon maaf atas kejadian ini”. Terang harun.
Saat ditemui, seseorang yang berinisial ‘M’ pada pemberitaan, menurutnya tetap akan menunggu sesuai janji yang telah dijanjikan sang ketua.
Namun saat ditanya kesejahtraan honorer berupa kenaikan gaji insentif untuk honorer di Kepulauan Kundur, Sdr Harun Nainggolan enggan untuk menjawab. Padahal yang diharapkan seluruh honorer Kepulauan Kundur adalah kenaikan upah berupa insentif, yang saat ini jauh dibawah standar upah minimum.
Menurut salah seorang honorer yang enggan disebutkan namanya disini, pada umumnya kenaikan gaji insentif merupakaan dambaan bagi seluruh honorer yang ada di Kepulauan Kundur. “Yang kami tunggu tunggu adalah kenaikan gaji insentif, kalau masalah koperasi, Alhamdulillah. tetap kami syukuri”. “Tapi kalau boleh yang utama bagi kami adalah kenaikan gaji insentif, bukan terus menambah tenaga honorer,”. Terang Ibu honorer yang beranak tiga ini. Dan menurutnya, Bupati Karimun sudah berjanji untuk tidak lagi mau menambah tenaga honorer, yang membuat berkurangnya anggaran insentif, tapi kenyataannya, di tiap tiap sekolah sedikitnya 3 honorer bertambah setiap bulannya.*