Ungar – Sejumlah masyarakat Kecamatan Ungar Kabupaten Karimun, yang diduga menjadi korban penipuan calo penerimaan honor kontrak dilingkungan Pemda Karimun, kembali menemui Kundur News, mereka membantah keras kasus dugaan penipuan tersebut sudah selesai. Menurutnya, terduga pelaku yang merupakan oknum seorang guru SDN 002 Ungar, berinisial Ibu R, seolah olah tidak ada itikad baik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Jangankan datang, sampai saat ini kami tidak ada mendapatkan informasi sedikitpun dari terduga. R malah berkoar-koar di media sosial dengan mengatakan masalah sudah selesai dengan cara pembagian lahan atau tanah, padahal kami tidak pernah mau tanah tersebut. Intinya kami ingin uang kami dikembalikan seutuhnya karena R menerimanya. Kami sudah cukup toleransi, sudah 3 tahun kami menunggu agar R dapat mengusahakan pengembaliannya, tapi nyatanya sampai saat ini sepeserpun tak pernah kami terima,”  ujar korban berinisial S, beserta 3 orang korban lainnya dari sebanyak 7 orang korban, Sabtu, (18/06/2022).

Dikatakan S lagi, sebelum dirinya beserta korban-korban lainnya menyerahkan sejumlah uang kepada ibu R, R selalu datang ke rumah mereka menawarkan peluang tersebut.

“Satu hari 3 sampai 4 kali datang ke rumah, menawarkan untuk jadi honorer. Kami bilang tak ada uang, disuruhnya jual perhiasan, rantai, gelang, motor, sampai pinjam uang koperasi dan lainnya. Kami waktu itu tidak tau, jadi lama-lama kami terpengaruh juga,” ujar S.

Dikutip dari akun Facebook bernama @Rosnah Ajah, yang diduga milik terduga ibu R, juga bertuliskan, wartawan menulis berita ini hanya untuk kepentingan mendapatkan uang semata, yaitu komisi apabila masalah terselesaikan. Sesuai hasil tangkapan layar dikirim salahsatu korban ke redaksi.

Ada sebanyak tujuh orang yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada R, nilainyapun bervariasi, mulai dari Rp 4 juta hingga belasan juta rupiah dengan rotal kerugian mencapai Rp 70 juta. Namun saat gagal diterima sebagai honorer, R diduga gagal mengembalikan uang tersebut. Namun, Informasi yang beredar banyak juga yang berhasil lolos.

Disinyalir, uang-uang tersebut juga mengalir ke oknum-oknum pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, dengan alasan banyak juga dari mereka yang berhasil lolos sebagai honorer.*

Previous articlePersoalan BBM Solar Tak Kunjung Tuntas, Pemda Anambas Jadwalkan Audiensi Bersama BPH Migas
Next articleMeriahkan Hari Bhayangkara ke-76, Polsek Pulau Burung Gelar Turnamen Domino