Simulasi kegiatan Peperangan Anti Udara oleh prajurit pada KRI TOM-357
Simulasi kegiatan Peperangan Anti Udara oleh prajurit pada KRI TOM-357

Natuna – Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmabar, KRI Bung Tomo-357, melaksanakan Operasi Laga Sagara-18 BKO Guspurlabar, yakni melaksanakan Latihan Perkasa bersama pesawat tempur TNI Angkatan Udara, yang merupakan unsur dari kekuatan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) di Perairan Natuna Utara.

Aksi yang dilaksanakan oleh prajurit KRI TOM-357 tersebut merupakan simulasi kegiatan Peperangan Anti Udara yang dilaksanakan oleh KRI TOM-357 pada kegiatan Latihan Perkasa yang digelar rutin oleh Kohanudnas dengan melibatkan seluruh instansi terkait dalam menjaga kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman udara nasional yang digelar di Laut Natuna pada tanggal 1 hingga 4 Mei 2018.

Latihan itu merupakan uji kemanpuan radar udara KRI TOM dalam mendeteksi kontak udara pesawat tempur yang bergerak dengan cepat nenuju ke sektor pengawasan KRI dilaut Natuna utara.

Dalam latihan itu, sigapnya, komandan KRI TOM dalam memerintahkan prajuritnya untuk melaksanakan peran tempur bahaya udara dan seketika seluruh prajurit menempati pos tempurnya untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bahaya udara tersebut. Satu persatu kontak udara musuh tersebut pun masuk ke jarak tembak meriam 76 mm OSRG dan meriam 30 mm DSB REMSIG, sehingga KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Heri Tribowo memerintahkan untuk menembak jatuhkan kontak-kontak musuh.

Kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa institusi pertahanan seperti beberapa Satrad pada jajaran Kosekhanudnas, skadron tempur 16 RSN, skadron tempur 1 SPO, Denarhanud 473 SPO, serta KRI Bung Tomo-357 Satkor Koarmabar.

BACA: KRI I Gusti Ngurah Rai Perkuat Pengamanan Perairan Nusantara

Latperkasa ini rutin diadakan oleh Kohanudnas dan melibatkan unsur-unsur pada jajaran institusi pertahanan guna meningkatkan Interopabilitas antar institusi agar selalu siap siaga dalam menghadapi ancaman udara yang bisa terjadi kapanpun. Hal ini mengingat bahwa wilayah udara NKRI yang begitu luas sehingga ancaman pelanggaran wilayah serta ancaman udara lainnya dapat terjadi dengan mudah apabila kesiapsiagaan tidak selalu terjaga.

Selain meningkatkan interoperabilitas, latihan ini juga dilaksanakan guna meningkatkan kemampuan para prajurit KRI TOM-357 dalam mengasah naluri tempur prajurit.(Koarmabar.TNIAL)

Previous articleBupati Anambas Menandatangani MOU Program CSR Perusahaan Telekomunikasi, PT SSU
Next articleWujudkan Semangat Masyarakat Dalam Membangun Kembali Budaya Maritim Indonesia