Singapura – Sebanyak 23 penumpang dan dua staf SMRT mengalami luka-luka, yang dibawa ke Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH) dan Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, tadi pagi, setelah naas kecelakaan MRT di Singapura, Rabu (15/11).
BACA: Kecelakaan MRT di Joo Koon Singapura, 25 Penumpang Terluka
Tiga penumpang lainnya mencari perawatan di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong pada sore hari ini, sehingga jumlah korban luka dirawat di sana hingga 13 orang.
Sembilan penumpang telah dirawat dan diperbolehkan pulang, sedangkan dua lainnya masih dalam perawatan, dan dua lainnya saat ini dirawat dan masih dalam observasi.
Juru bicara rumah sakit mengatakan bahwa dua pasien dinilai menderita luka parah dibawah kategori P2, atau “keadaan darurat utama”, seperti fraktur anggota badan dan dislokasi sendi. Sisanya mengalami luka yang relatif ringan, seperti keseleo.
Dari 15 dikirim ke NUH, satu menolak dilakukan pengobatan dan pulang ke rumah, sementara 13 orang menerima perawatan dan saat ini telah dipulangkan. Satu penumpang saat ini masih dirawat di rumah sakit dalam observasi.
Kementerian Transportasi, Otoritas Transportasi Darat (LTA) dan SMRT mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa mereka berhubungan dengan para penumpang yang terluka saat ini untuk menawarkan bantuan yang diperlukan.
Seperti yang dilansir dari The Straits Times, insiden kerusakan sistem pensinyalan baru penyebab dari kecelakaan. Pada pukul 08.18 pagi waktu setempat, sebuah kereta yang menuju ke arah barat stasiun Tuas Link terhenti di stasiun Joo Koon di Jalur Timur-Barat, kira-kira satu menit kemudian, kereta kedua berhenti di belakang kereta pertama, tapi tak lama kemudian, bergerak maju tanpa diduga dan “bersenggolan dengan kereta pertama”.
Alexandru Robu, 35, naik di kereta barat menuju Jalur Timur-Barat ketika tiba-tiba berhenti tepat sebelum stasiun MRT Joo Koon, menyebabkan penumpang kehilangan keseimbangan dan terjatuh. “Saya pernah mengalami pemberhentian mendadak sebelum di MRT, tapi kali ini sangat buruk,” kata Robu, seorang koordinator layanan kepada media setempat.
Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) disiagakan sekitar pukul 8.30 pagi, sedang menyelidiki kejadian tersebut.*