+
+
Kundur News
Karimun Kepri
Setelah sepuluh hari dirilis, sabu seberat 1 kg diperkirakan senilai Rp 1,3 miliar diduga dari Malaysia yang diamankan jajaran Satnarkoba Polres Karimun dari tangan SM(tersangka) warga Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun dimusanhkan dengan cara direndam dengan air panas mengunakan ember.
Pemusnahan berlangsung didalam Rupatama Mapolres Karimun, Rabu (5/8/2015) sekitar pukul 10.00 WIB ini dipimpin Wakapolres Karimun, Kompol Indra Pramana didampingi Kasat Narkoba, AKP Hendrianto dan disaksikan dari beberapa instansi terkait, diantaranya Kejaksaan Negeri Karimun serta Ormas.
“Sabu yang dimusnahkan ini tidak semuanya. Yang mana seberat 32 gram untuk uji laboratorium di Medan dan 9 gram ke Pengadilan Negeri (PN) Karimun untuk persidangan,” terang Wakapolres Karimun saat ditemui usai pemusnahan.
Seperti diberitakan sebelumnya, SM ditangkap jajaran Satnarkoba Polres Karimun diparkiran Hotel Aston Karimun pada, Minggu 12 Juli 2015 sekitar pukul 23.00 WIB. Barang yang dibawa tersangka dibungkus mengunakan plastik putih bening, dimasukan kedalam kaleng roti bermerek Khong Guan Biscuit warna merah, melalui pelabuhan tikus di Karimun.
“Menurut pengakuan tersangka, pemilik sabu seberat 1 kg itu warga negara Indonesia, yang saat ini posisinya tidak berada di Provinsi Kepri. Terhadap tersangka diancam pasal 114 ayat (2) atau 112 ayat (2) UU RI No 35 tahun 2009 tentang NarkotikaAncaman pidana untuk tersangka dari 5-20 tahun, dengan denda paling besar Rp 10 miliar,” ungkap Kapolres Karimun, AKBP I Made Sukawijaya dalam rilis waktu lalu.
Sementara SM saat diwawancara mengaku tidak mengetahui dari mana asal barang itu (sabu). Yang jelas lanjutnya, mengambil barang tersebut dari Pulau Lutung, Kota Batam untuk dibawa ke Karimun.
“Setelah berhasil mengantar barang ketempat tujuan, saya diberi upah atau imbalan sebesar Rp 10 juta (beum diterimanya). Sewaktu mengambil barang mengunakan boat, ada yang menelpon, tapi saya ngak kenal siapa pemiliknya, yang dijumpa hanya anak buahnya saja. Sementara pembelinya sabunya saya tahu, yakni oknum polisi di Karimun,” kata pria pekerja bangunan di Malaysia itu dengan nada pelan.
+
gk
+