BATAM – Menyikapi mulai maraknya simbol-simbol komunisme bermunculan ditengah masyarakat Indonesia, Laskar Ampera ARH 66 Provinsi Kepri menggelar pertemuan pengurus di Sekretariat Laskar di Perumahan Anggrek Sari Batam Center. Selasa malam (10/5/16).
Dalam pertemuan itu, disepakati dalam waktu dekat Laskar Ampera ARH 66 Provinsi Kepri akan melakukan gerakan mengantisipasi kemungkinan kembali berkembangnya komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI).
Usai pertemuan, Ibrahim Koto Ketua Laskar Ampera ARH 66 Provinsi Kepri mengatakan, Laskar Ampera ARH 66 Provinsi Kepri siap membantu aparat keamanan TNI dan Polri dalam memberantas atau meminimalisir bangkit, tumbuh atau berkembangnya komunisme atau PKI di Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau (Kepri), dan mengajak masyarakat untuk mewaspadai bangkit, tumbuh atau berkembangnya komunisme atau PKI diwilayah Kepri.
Ibrahim mengutarakan, sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya kaum intelektual menganggap masalah atau akar-akar dari komunisme sudah tidak akan berkembang di Indonesia, sehingga sudah tidak relevan untuk dipermasalahkan. Namun menurut Ibrahim kenyataannya sangat berbeda, dibeberapa tempat simbol-simbol komunisme telah muncul, bahkan mereka dari keluarga eks PKI telah dengan bangganya memproklamirkan dirinya kepada masyarakat Indonesia.
“Pemerintah harus cepat tanggap menyelesaikan masalah ini, kalau tidak kita khawatir akan terjadi konflik horizontal berkepanjangan dan bergenerasi, yang berakibat kepada lembatnya pembangunan di Indonesia, karena energi untuk membangun dan kesejahteraan habis oleh masalah konflik”. Ujar Ibrahim.
“Menyikapi ini, kami akan meningkatkan konsolidasi sesama laskar, dan selanjutnya melakukan komunikasi dengan sejumlah elemen atau organisasi lain yang sepaham bahwa Pancasila Harga Mati”. Tambah Ibrahim
Pertemuan pengurus ini, turut dihadiri oleh pembina Laskar Ampera ARH 66 Provinsi Kepri Tan Alamsyah dan H. Roni, Ketua Laskar Batam dan Sekretarisnya, serta sejumlah aktifis Kahmi.*