Tanjungpinang – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Suara Mahasiwa Kepulauan Riau (KUSUMA KEPRI), khususnya Mahasiswa Kecamatan Belat, menggelar aksi kemanusiaan berupa penggalangan dana perobatan, seorang warga Seberas Desa Penarah Kecamatan Belat, Karimun, Subikin (50), penderita kangker ganas.
Penggalangan dana yang mereka lakukan dengan cara turun ke persimpangan jalan-jalan utama di Tanjungpinang, seperti di simpang lampu merah Pamedan dan simpang lampu Merah jalan Basuki Rahmat Tanjungpinang.
Menurut salah satu ketua koordinator lapangan, Eldi budiansyah mengatakan, aksi kemanusiaan yang mereka lakukan selama dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu, semoga dapat membantu meringankan beban biaya perobatan Subikin.
“Alhamdulillah untuk hari pertama, (Sabtu), kita berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 4.293.000. Sedangkan hari ini Minggu, dana yang kita peroleh dari penyumbang, sebesar RP. 2.769.000,- sehingga total Rp 7.602.000,-” kata Eldi budiansyah, Ahad (08/09/2019).
Dalam kesempatan itu, Eldi budiansyah mengucapkan rasa syukurnya karena telah dapat membantu ke sesama. Dia mengapresiasi kepada seluruh masyarakat Kepri yang telah menyisakan uangnya untuk saling berbagi.
“Hanya Allah yang dapat membalas atas ketulusan dan keikhlasan para donatur para pengguna jalan yang telah memberikan sumbangan. Apresiasi juga kami sampaikan kepada teman-teman mahasiswa di Kota Tanjungpinang atas partisipasi dalam gerakan ini,” ucapnya.
Subikin, kangker ganas yang diidapnya gagal dilakukan operasi, setelah dia tidak mampu untuk membiayai hidupnya sendiri selama 12 hari di salah satu Rumah Sakit di Pekan Baru, Riau.
Sebelumnya dia melakukan perobatan di Rumah Sakit Muhammad Sani Karimun, selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam. Pihak Rumah Sakit Otorita Batam selanjutnya kembali merujuk pasien kangker ganas itu ke Rumah Sakit Pekanbaru. Selama beberapa hari di Pekanbaru, Subikin diharuskan untuk menunggu hasil sample di Rumah Sakit tersebut selama 12 hari. Untuk menunggu, Subikin tak mampu untuk berlama-lama di Pekanbaru karena keterbatasan biaya hidup. Akhirnya Subikin pulang, masa tunggu 12 hari sudah terlewatkan selama kurang lebih empat bulan.
Menurut rencana, Subikin akan segera diberangkatkan ke Pekanbaru pada esok Senin, (09/09/19), untuk melanjutkan perobatan.
“Saya juga mohon untuk kita sama-sama mendoakan agar segala penyakit yang diderita Bapak Subikin untuk dapat segera sembuh,” pungkas Eldi.*