Sawang – Sebanyak kurang lebih 80 warga secara beringas naik ke kapal KIP Timah Armada Jeihan Nabila, mereka sambil berteriak, carut marut yang tak lazim didengar.
Dalam pantauan Kundur News, puluhan massa itu langsung menemui seseorang yang diduga perwakilan pemilik Armada Jeihan Nabila. Orang tua paruh baya berbadan kerdil itu tampak menggeletar dibagian tubuhnya diduga ketakutan ketika menjawab pertanyaan puluhan warga, Senin (08/11/21).
“Kenapa kapal ini tak keluar-keluar. Siapa dibelakang anda, siapa yang backing anda,” teriak warga secara berulang.
Perwakilan pemilik yang tidak dapat diketahui namanya itu terus ditekan puluhan pemuda. Akhirnya orang tua tersebut koordinasi dengan salah satu karyawan PT Timah Tbk untuk memastikan kapan kapal dapat beranjak.
“Saat ini kami sedang melakukan perbaikan, ada sparepart yang rusak,” katanya, dengan tangan menggeletar.
Pertanyaan warga terus secara bergilir dari satu disambung yang lainnya, mereka ingin memastikan kapal benar dalam kondisi rusak.
Akhirnya salah satu warga bertanya dengan nada perlahan kepada perwakilan pemilik perusahaan tersebut, dengan mengatakan,” Bapak sudah tua, apa lagi yang mau dicari. Kalau warga suruh keluar, ya keluar, dari pada bapak kami buang ke laut,” ujar warga.
Dalam pantauan, didalam KIP terdapat ratusan karung bijih timah dalam kondisi siap dijual. Isi tiap karungnya kira-kira 40kg.
Kapal tampak tidak dalam kondisi produksi, yang ada hanya transaksi jual beli scraft atau limbah besi dari pihak KIP yang dilakukan Hasbi dengan pengusaha asal Sawang Kota berinisial S.
Diketahui, KIP Armada Jeihan Nabila dibawah management PT Rangsang Indo Sejahtera, merupakan mitra PT Timah Tbk. Kapal ini diketahui dapat melakukan penambangan di laut yang dangkal, beda dengan KIP milik PT Timah yang hanya bisa melakukan penambangan dilaut dalam. Itulah sebabnya pihak PT Timah diduga mamfaatkan KIP Armada Jeihan Nabila.*