Tanggul Desa Lebuh hampir selesai pengerjaan
Tanggul Desa Lebuh hampir selesai pengerjaan

Belat – Masyarakat Desa Lebuh mewanti-wanti pihak Pemerintah Desa untuk tidak kembali melakukan perubahan anggaran tanggul yang roboh tersebut. Dikatakannya anggaran yang sudah post tidak dapat diganggu gugat.

Hal itu disampaikan sejumlah warga Lebuh di Kantor Redaksi Kundur News, Ahad,(20/04/25).

“Kami tidak mau anggaran yang sudah ada dialihkan untuk perbaikan tanggul roboh. Tanggul roboh tetap menjadi tanggungjawab Kades beserta stafnya menggunakan dana pribadi masing-masing,” ujarnya.

Pernyataan warga tersebut didasari usulan pihak Pemdes dalam rapat dimana dana kegiatan Ketahanan Pangan yang sudah sedia digunakan sementara agar pengerjaan tanggul dapat segera diselesaikan. Sedangkan dana Ketahanan Pangan kembali dianggarkan dianggaran berikutnya. Mereka juga menyayangkan pihak bendahara desa tidak transfaran dalam pengelolaan dana desa khususnya dalam pembangunan tanggul roboh tersebut.

BACA :  Tanggul Penahan Abrasi Desa Lebuh, Belum Selesai Pengerjaan Sudah Roboh

Sementara itu, Kaur (Kepala Urusan) Perencanaan Pembangunan Desa Lebuh, Rafi, mengatakan, tanggul yang roboh sudah menjadi tanggung jawab tukang (Pekerja) sepenuhnya. Jadi, berapa upah tukang yang harus menggantikan kegiatan yang diduga gagal tersebut ?.

“Karena pekerjaan belum selesai. Tukang belum menyerahkan ke TPK (Tim Pelaksana Kegiatan*red), TPK belum menyerahkan ke pihak desa, jadi masih menjadi tanggung jawab tukang”, ujar Rafi, di kantor desa Lebuh, Senin (21/04/25).

Diketahui, tanggul penahan tanah yang dibangun di Taman Pantai Tok Muluk,  RT 01 RW 01 Dusun I Desa Lebuh, Kecamatan Belat, Karimun, roboh saat progres pembangunan sedang berjalan. Pengerjaan dilakukan selama 31 hari terhitung 02 Maret 2025 hingga 02 April 2025, dengan pagu anggaran sebesar Rp 112.504.000,- SILPA Dana Desa Tahun 2024. Namun saat ini dikatakan pengerjaan masih berlangsung atau masih di tahap 75% selesai karena kendala Ramadhan dan IdulFitri.

BACA :  Tanggul Penahan Abrasi Desa Lebuh, Belum Selesai Pengerjaan Sudah Roboh

Untuk menyelamatkan aset negara itu, oleh karena swakelola, pihak desa kembali menegakkan beton-beton yang tumbang dengan cara memecah beton-beton menjadi beberapa bagian agar ringan untuk ditegakkan kembali yang kemudian disambung-sambung.

Masih menurut warga setempat, beton tumbang akibat konstruksi awal tidak kokoh dan diduga asal jadi.

“Kalau pondasinya kuat, besi tembok sekecil apapun diatasnya tidak akan tumbang. Tumbang akibat pondasi, sedangkan beton pecah bisa jadi besi atau semennya yang kurang. Kejadian ini tembok tumbang dahulu baru pecah, bukan pecah dahulu, jadi harus dapat dibedakan”, ujar warga.

BACA :  Tanggul Penahan Abrasi Desa Lebuh, Belum Selesai Pengerjaan Sudah Roboh

Berapa Anggaran Perbaikan Rehab Tanggul Desa Lebuh Yang Roboh ?

Seperti yang disampaikan KAUR Desa Lebuh, Rafi, pihak tukang belum menyerahkan bangunan ke pihak TPK, pihak TPK belum menyerahkan ke pihak Pemdes, akibat resiko tersebut dibebankan ke pihak tukang.

Menuru ketua TPK (Tim Pelaksana Kegiatan), Zainul, mengatakan, tidak ada biaya yang dikeluarkan akibat musibah itu. Adapun bahan yang digunakan menggunakan bahan sisa pembangunan tersebut.

“Tidak ada biaya yang dikeluarkan, tidak ada pembelian bahan baru, semua itu masih menggunakan bahan sisa pembelian di awal kemarin,” ujar Zainul.(*)

Previous articleKetua DPRD Inhil Pimpin Paripurna Ke-9, Bupati H. Herman Sampaikan LKPJ