Tanjungbatu – Pesatnya pembangunan Karimun saat ini boleh di acungkan jempol. Segala pasilitas kini hampir sudah bisa dinikmati masyarakat Karimun. Namun Sayangnya sejak gonjang ganjingnya pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kepulauan Kundur, Karimun seolah timbang-timbang untuk meningkatkan pembangunan di Kundur. Seolah-olah ‘konon’ Takut rugi. Sementara 10 orang Anggota DPRD yang berasal dari dapil III Kundur, membisu, terbius dengan menghitung kalender awal bulannya serta income proyek proyeknya.
Bak kata pepatah, ‘sudah kebelet, baru sibuk mencari batang’
Pepatah yang lazim digunakan untuk seluruh anggota DPRD Karimun dari dapil III Kundur ini, jika di terjemahkan sama artinnya, kalau sudah waktu tahun tahun pemilu, baru semua anggota sibuk mendekatkan diri ke masyarakat. Namun setelah itu, semua pada menghilang.
Baru baru ini sekelompok masyarakat Kebun Pinang Tanjungbatu, khususnya masyarakat dari Jl Muharal Kebun Pinang Parit Jepun mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan kinerja pemkab Karimun terutama Anggota DPRD Karimun yang seolah tidak ambil peduli dengan pembangunan jalan yang menghubungkan antara jalan Dwikora menuju Kebun Pinang dan ke Arah Tg Sari. Jalan yang hanya berjarak 1 KM, yang merupakan lintas utama tersebut terbiar begitu saja sejak tahun 2008 yang lalu, kita tau, ketika hujan jalan tersebut akan berlumpur, dan ketika panas penuh dengan debu.
“Jalan yang merupakan jalan utama dari Dwikora dan sengkor yang menghubungkan Kebun Pinang dan Tanjung sari, terbiar dari tahun 2008 hingga sekarang. Sedangkan kondisi sudah semakin parah” Ujar Samsul yang didampingi rekan, serta sekelompok masyarakat.
Samsul yang juga sebagai ketua pemuda ini juga berharap untuk Kesepuluh Anggota DPRD Karimun yang berasal dari Dapil Kundur untuk dapat kirannya turun ke lapangan dan temui masyarakat, jadi dapat mengerti apa apa saja yang menjadi keluhan masyarakat. Jadi tidak hanya bisa Datang, Dengar, Diam, Duduk, Duit, (5D) jadi sehingganya segala permasalahan masyarakat tidak terbiar begitu saja.
Mr