Kundur News.
Kementerian Pertanian menjanjikan penurunan harga bawang merah hingga ke level Rp 25 ribu per kilogram pada pertengahan bulan ini. Saat ini, harga komoditas rentan inflasi itu berada di kisaran Rp 40 ribu-Rp 50 ribu per kilogram.
“Mudah-mudahan bisa turun seperti yang diinginkan Presiden yaitu Rp 25.000 per kilogram. Harga bawang merah turun di pertengahan Mei ini,” kata Kepala Sub-Bidang Sayuran Daun Direktorat Holtikultura Kementan Gabriella Susilowati, Senin (9/5).
Untuk itu, Susilowati menjelaskan, Kementan sudah menggandeng Perum Bulog untuk menyerap bawang merah petani lokal. Bulog akan menyerap 23 ribu ton dari sepuluh sentra produksi bawang merah, sepanjang bulan ini.
“Itu 23 ribu ton untuk Mei saja. Jadi untuk minggu kedua kan mau panen minggu ini. Nanti dikeringkan dulu seminggu, jadi minggu kedua siap dijual hampir seribu ton, yakni dari Bima 750 ton, sisanya dari malang,” ujar Susilowati.
Dia menambahkan, Bulog membeli bawang merah petani sebesar Rp 20 ribu per kilogram. Dengan demikian, bawang merah bisa dijual ke konsumen dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.
Harga tersebut sudah termasuk biaya operasional lain yang ditanggung Bulog.
“Bulog beli ke Perani Rp 20.000 per kilogram, lalu dijual seharga Rp 25.000 per kilogram karena pasti ada susut biaya gudang dan biaya lainnya.”
Dengan Bulog menyerap bawang merah dari petani, Susilowati yakin stok bawang merah memadai hingga lebaran mendatang.
“Jadi cukup lah, 23.000 ton kan cuma di 10 sentra saja sedangkan kami punya banyak sentra produksi bawang merah. Jadi kami yakin tidak perlu impor, karena pasokan cukup sampai dengan Lebaran nanti.”
Susilowati juga menegaskan, Kementan akan selalu melakukan operasi pasar untuk memantau dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.