Kundurnews – Jakarta – Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menyatakan, sebagian peserta demonstrasi pada 4 November 2016 tidak semuanya paham akan masalah yang dikeluhkan. Dengan kata lain, ia menganggap sejumlah peserta hanya ikut-ikutan.
“Kalau saya perhatikan pada 4 November kemarin, itu kelihatan sekali banyak dari mereka yang tidak mengerti (konteks masalahnya). Mereka dibawa untuk ikut serta,” kata Megawati dalam keterangan pers setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan hari ini, 21 November 2016 yang dilansir nasional.tempo.
Megawati juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mencalonkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat dalam pilkada DKI Jakarta 2017.
Megawati berpendapat, masyarakat perlu diingatkan agar tidak mudah terbawa oleh demonstrasi tanpa tahu akar masalahnya. Dia mencontohkan, protes soal hukum dengan demonstrasi tak akan terjadi jika memahami bahwa Indonesia negara hukum. Karena itu, hukum juga mengikat semua warga negara.
“Kita harus menjaga situasi, menyejukkan. Jika tidak, nanti yang menderita adalah rakyat di bahwa yang tidak mengerti apa-apa,” ujar Megawati menegaskan.
Unjuk rasa pada 4 November 2016 diikuti sekitar 200 ribu massa dengan tuntutan mengusut calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atas tuduhan penistaan agama. Ahok dinilai menistakan agama Islam ketika berbicara kepada warga Kepulauan Seribu. Ahok antara lain mengatakan jangan mau dibohongi pakai Surat Al-Maidah. Kata dia, surat itu kerap ditafsirkan sebagai ajakan agar umat Islam jangan memilih pemimpin nonmuslim.
Baca: Kampanye Pilkada DKI, Prabowo Ajak Masyarakat Jaga Kesejukan
Unjuk rasa pada Jumat itu terjadi di tengah pengusutan kasus penistaan agama di kepolisian. Pekan lalu, Ahok ditetapkan sebagai tersangka. Besok, Ahok sedianya diperiksa sebagai tersangka di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Megawati mengatakan sejumlah oknum dalam demonstrasi 4 November tersebut juga berniat buruk. Walhasil, demonstrasi yang sejak awal disepakati akan berlangsung damai, malah berakhir dengan kerusuhan yang melebar ke sejumlah wilayah.*
(tempo)