Kundur News – Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyerukan pentingnya menjaga persatuan dengan mengedepankan konsep Menyama Braya. Seruan tersebut disampaikan Made Mangku Pastika saat menghadiri acara Buka Bersama Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pangdam IX Udayana, bertempat di Pelataran Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, pada Selasa (20/06).
Menurut Pastika, Menyama braya merupakan simpul-simpul persatuan yang didalamnya berisi ikatan-ikatan kebersamaan dengan dilandasi oleh rasa saling memiliki serta dengan semangat kekeluargaan antar umat. Sudut pandang menyama braya tidak hanya sempit pada tatanan keluarga besar pada sebuah garis keturunan semata, namun merupakan bagian dari proses persahabatan secara luas.
“Nyama Hindu, Nyama Islam, Nyama Kristen, Nyama Katolik, Nyama Konghucu dan Nyama Budha kita semua adalah nyama yang berarti saudara, yang harus melindungi, menghormati, mengasihi dan menyayangi satu sama lain sehingga tidak ada ketersinggungan antar nyama “, ujar Pastika.
Pastika berharap, dengan acara buka puasa yang menghadirkan seluruh umat agama di Bali dan Nusa Tenggara ini bisa memberikan vibrasi positif terhadap keharmonisan hidup bermasyarakat diseluruh Indonesia khususnya di Bali.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika mengungkapkan bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, telah merdeka sejak 72 tahun. Namun dewasa ini berbagai peristiwa diberbagai daerah menunjukkan potensi ancaman yang sangat tinggi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa mulai dari konflik antar kelompok, sampai pada ancaman radikalisme dan terorisme. Hal itu menyebabkan kohesi dan persatuan nasional semakin merenggang dan Kebhinekaan yang menjadi kerangka bangsa seakan terkoyak. Ke-Halaman_Selanjutnya