Meko Perekonomian Airlangga Hartanto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Manoarfa didampingi oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Walikota Batam M Rudi, meninjau beberapa titik KEK Kota Batam, Rabu (27/4)

BATAM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto meninjau beberapa titik Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Batam, Rabu (27/4). Didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Walikota Batam, M Rudi.

Turut serta bersama rombongan diantaranya Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Manoarfa. Rombongan tiba di VIP Bandara Hang Nadim kota Batam sekitar pukul 10.35 WIB, dan langsung bergegas menuju kawasan Batam Aero Technic (BAT), sebagai pusat perawatan dan pengerjaan pesawat udara (Maintenance, Repair, Overhaul/ MRO) selaku member of Lion Air Group, yang mendapatkan persetujuan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam dengan keputusan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 67 Tahun 2021, tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic dengan nilai investasi sebesar Rp7,29 triliun serta mampu menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang hingga 2030 mendatang.

Peninjauan kemudian dilanjutkan dengan melihat secara langsung pembangunan masjid di area Bandara Hang Nadim Batam, yang memiliki konsep arsitektur berbentuk Tanjak Melayu diatas lahan seluas 15.797 meter persegi, setinggi dua lantai dengan rincian lantai pertama memiliki luas bangunan 2.094 meter persegi, dan lantai kedua (mezzanine) memiliki luas bangunan 468 meter persegi. Tinggi bangunan masjid Tanjak sendiri mencapai 39,5 meter, adapun tinggi menara masjid 45 meter.

Masjid ini diperkirakan mampu menampung kapasitas jamaah pria pada lantai pertama sebanyak 900 jamaah, dan kapasitas jamaah wanita pada lantai 2 dapat menampung sebanyak 350 jamaah. Masjid ini digadang-gadang menjadi salah satu yang bisa menjadi destinasi wisata religi baru di Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau nantinya.

Setelahnya, tombongan menuju ke kompleks perkantoran Nongsa Digital Park, yang merupakan bagian dari Kawasan Khusus Ekonomi (KEK) Kota Batam, dan diakhiri dengan peninjauan untuk pengecekan kondisi crane di Pelabuhan Batu Ampar, yang merupakan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

Kunjungan lapangan tersebut bertujuan untuk memastikan perkembangan proyek yang telah dikerjakan, antara lain peningkatan kapasitas dan kapabilitas Pelabuhan Batu Ampar, diantaranya adalah auto gate system dan container yard.

Pada kesempatan itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan rasa terimakasihnya atas perhatian pusat terhadap Provinsi Kepulauan Riau, dan berharap dengan kemudahan kemudahan yang didapatkan dari KEK, akan mampu mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi.

Ansar Ahmad juga berharap, sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah diusulkan ke pemerintah pusat, agar segera diresmikan selain yang telah ada di Batam saat ini.

“KEK yang diusulkan diantaranya Pulau Pengalap yang berada di kawasan Galang-Batam, untuk menjadi KEK pariwisata. Kemudian Pulau Asam di Kabupaten Karimun untuk menjadi KEK oil tanking,” jelas Ansar Ahmad lagi.

Selain itu menurutnya, ada juga KEK Tanjung Sauh, yang merupakan pulau relatif besar yang menjadi penghujung jembatan Batam-Bintan. Kemudian KEK Kesehatan di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam di Sekupang, serta beberapa kawasan lainnya yang sedang diinventarisasi dari sisi nilai ekonominya.

“Kunjungan Bapak Meenko Airlangga hari ini sangat memberi arti penting bagi kita. Beberapa lokasi sudah kita tinjau. Dan kita harapkan apa yang kita lakukan ini semuanya, bagian dari upaya meningkatkan daya ungkit percepatan pertumbuhan ekonomi Kepri dan nasional. Kita juga berharap KEK bisa memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi kita kedepan,” pungkasnya.(*)

Previous articlePolsek Bersama Koramil 06/Kateman Dan Vioni Bersaudara Bagi-bagikan Takjil Gratis
Next articleMenderita Sakit Hernia, Spiderman Tembilahan Butuh Uluran Tangan