TEMBILAHAN – Mewakili Danramil 02/Tanah Merah (TM) Danpos Ramil 02/TM Serma Boy R Sitompul menghadiri
Acara Sosialisasi, Bimtek, Negoisasi dan Penandatanganan Perjanjian Kontrak Swakelola Penanaman Mangrove Program Mangrove For Coastal Resilience (M4CR). Bertempat di Aula Hotel Pinang Inn Jl. H.Said Tembilahan, Senin (30/9/2024).
Di mana kegiatan tersebut Dipimpin Oleh Plt. Kepala Kelompok Kerja Rehabilitas Mangrove Wilayah Sumatera Bpk.GIRI SURYANTA ,S.Si., M.Sc (via vidcon)
Turut Hadir Dalam Acara . Plt. Kepala Kelompok Kerja Rehabilitas Mangrove wilayah Sumatera GIRI SURYANTA ,S.SI., M.SC, Dandim 0314 Inhil Diwakili Danramil 08/Mandah kapten Inf Rohadi Handoko, Kapolres Inhil Diwakili Kanit Tipikor olres Inhil Iptu Hendrzal, S.IP. M.H. Kanit Gakkum Airud Polres Inhil Ipda Safri Putra Pardosi S.H. Kepala Kejaksaan Kab Inhil Diwakili Kasi Datun Kejari Kab.Inhil Doddy Hidayah, S.H, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kec. Mandah Joko Yuni Purwanto Para Danramil 04 /KDR, Danramil 07/RTH Danramil 02/TM Diwakili Danpos Enok Serma Boy R Sitompul,Kapolsek wilayah Kab.Inhil Para Babinsa dan Babhinkamtibmas wilayah Kab. Inhil. Para Pendamping Poktan Masyarakat. Poktan Masyarakat Di Wilayah Kab. Inhil
a. Implementasi Jaksa Jaga Desa Untuk Mendukung Kegiatan Percepatan Rehabilitasi Mangrove
b. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
b. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
c. Pengamanan Wilayah Pesisir Untuk Mendukung Kegiatan Percepatan Rehabilitasi Mangrove
d. Pendayagunaan Koramil Model Dalam Mewujudkan Kemanunggalan TNI dan Rakyat Dalam Rangka Mensukseskan Percepatan Rehabilitasi Mangrove.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan rehabilitasi mangrove terbesar di dunia dengan luas target mencapai 600 ribu hektar. Melalui Peraturan Presiden No 120 Tahun 2020, Presiden Indonesia membentuk Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang bertugas dalam melaksanakan restorasi gambut seluas 1,2 juta hektar di 7 provinsi prioritas dan rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektar di 9 provinsi prioritas hingga tahun 2024.
Pemulihan ekosistem mangrove tentunya perlu dilakukan secara berkelanjutan, dengan demikian kolaborasi dan sinergitas antar sektor menjadi penting. Dalam hal ini, BRGM menggelar Sosialisasi Perencanaan dan Perlindungan Ekosistem Mangrove di Kabupaten Indragiri Hilir dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten, Lembaga, Perguruan Tinggi hingga masyarakat tingkat tapak.
Pada kesempatan tersebut Mewakili Danramil, Danpos Ramil 02/TM Serma Boy R Sitompul “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas pelaksanaan kegiatan sosialisasi rehabilitasi mangrove ini yang diselenggarakan oleh BRGM. Kehadiran BRGM ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap upaya dalam perbaikan ekosistem mangrove. Dengan adanya dukungan teknis dari BRGM kami semakin optimis dalam mencapai target rehabilitasi mangrove yang telah ditetapkan,” ucapnya.
Pemulihan ekosistem mangrove berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengurangi dampak perubahan iklim. BRGM menggunakan strategi 3M, yaitu Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi mangrove.
“Tujuannya untuk memulihkan kondisi mangrove yang rusak, meningkatkan kerapatan mangrove yang kurang optimal, dan mempertahankan kondisi lanskap yang masih baik,” ujar Serma Boy R Sitompul.
Menurut Serma Boy R Sitompul, mangrove sangat penting, dikarenakan wilayah Koramil 02/TM sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dapat terlaksana sehingga mampu menjaga ekosistem hutan yang sudah rusak diakibatkan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab.
“Jadi banyak sudah hutan kita terutama di wilayah teritorial Koramil 02/TM yang sebagian pesisir, yang rusak, jadi harus segera kita lakukan perbaikan alam, sehingga mangrove tersebut mampu menjaga bibir pantai yang abrasi,” pungkasnya.