Html code here! Replace this with any non empty text and that's it.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan mengklaim, pihaknya telah mengendus keberadaan pelaku tersebut.
Dikutip dari JPNN, Mapolda, Iriawan menerangkan bahwa petugas gabungan antara Polda dan Polres Metro Jakarta Timur telah mengetahui keberadaan Yus Sitorus.
Dia menyatakan, pelaku tengah berada di pinggiran Jakarta. Lokasi tidak disebutkan secara detail. Sebab, dikhawatirkan pelaku bakal kabur.
”Saya nggak bisa sebutkan lokasi detail pelaku. Takut malah kabur nanti,” ucapnya.
Kepolisian mengetahui lokasi Yus dari informasi Erwin Situmorang, pelaku yang telah diamankan. Mantan Kadiv Propam Polri itu optimis, secepat mungkin kepolisian bakal berhasil membekuk Yus.
”Yus juga diketahui membawa dua tas milik Dodi. Tas koper ya, kuning dan hijau,” jelas dia.
Iriawan menyebutkan, peran Yus dalam aksi perampokan adalah menyeret Diona Arika Andra Putri (16) dari kamar tidur ke kamar mandi untuk penyekapan.
Tidak hanya menyeret. Yus juga, lanjut Iriawan, memukul kepala Diona menggunakan senjata api.
Menurut pria kelahiran Jakarta itu, Yus dapat diibaratkan sebagai tangan kanan Ramlan Butar Butar.
”Semacam seperti wakil kepala dari Ramlan. Kalau Ramlan kan sebagai otak (kepala, Red) dari kejahatan,” kata Iriawan.
Iriawan mengkhawatirkan kondisi orang yang ada di sekitar Yus. Sebab, Yus membawa satu senjata api yang digunakan saat beraksi di rumah Dodi Triono.
”Oleh karena itu, saya sudah meminta ke semua pengejar (petugas, Red) untuk lebih berhati-hati, dan segera mengamankan Yus,” imbuhnya.
Kemudian berkaitan dengan masalah pengungkapan motif, Iriawan menyatakan masih belum mengetahui secara detail.
Yang pasti, dia mengatakan sementara ini motif yang terkuak adalah murni pencurian ditambah pembunuhan. Namun, menurut dia, hal itu masih bakal terus berkembang. ”Sementara ini motif yang fix adalah pencurian dan pembunuhan,” tegasnya.
Perkembangan motif, kata dia, bakal didapat setelah semua pemeriksaan pelaku selesai. Berdasar pengakuan dari Erwin, Iriawan menyatakan, bahwa para pelaku murni ingin mencuri dan membunuh.
Tapi, lanjutnya, yang masih jadi pertanyaan bagi kepolisian adalah mengapa rumah Dodi. ”Penyidik sudah tanya secara detail ke Erwin, pemilihan rumah Dodi karena ada kesempatan saja. Pintu rumah terbuka, dan bangunan rumah yang terlihat mewah. Akhirnya, pelaku masuk,” imbuh Iriawan.Ke-Halaman_Selanjutnya