menkeu-akui-banyak-orang-kaya-yang-bayar-pajaknya-rendah
+

+
Kundur News.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro telah melantik Ken Dwijugiasteadi sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Dirjen Pajak Kemenkeu). Dia berharap target pertumbuhan pajak yang sudah dipatok sebesar 13 persen dari tahun lalu, bisa dicapai. Kali ini targetnya adalah Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP).

“Ya 13 persen atau lebih, pokoknya nanti kita bicarakan. Pokoknya tahun ini saya mau kejar WPOP. Itu pesannya. Hanya Rp 9 triliun totalnya. Naik setinggi-tingginya. Kebanyakan WP (wajib pajak) yang kaya masih rendah sekali pembayarannya,” ujar Bambang seperti yang dilansir laman merdeka.com

Bambang menjelaskan, ke depan pemeriksaan akan secara intensif dilakukan terhadap wajib pajak orang pribadi meski wajib pajak badan (WP Badan) tetap dilakukan. Dia mencontohkan, apabila ada karyawan yang bayar pajak lebih tinggi dibanding atasannya maka akan dicek terlebih dahulu.

“Benchmarkingnya misalnya kalau ada pengusaha bayar pajaknya lebih rendah daripada dirutnya, nah itu kita periksa karena tidak masuk akal. ‘Anda meng-hire orang, kok orangnya lebih kaya daripada kamu?’ tidak masuk akal, kan?,” kata Bambang.

Bambang yakin potensi WPOP tersebut sangat besar. Tax amnesty atau pengampunan pajak, lanjut Bambang, diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh WPOP. Lebih baik, kata dia, WPOP memanfaatkan peluang yang diberikan pemerintah daripada bersikukuh menyembunyikan kewajiban pajaknya.

“Itu bukan kebutuhan pemerintah lagi, itu kebutuhan pembayar pajaknya. Lebih baik ada amnesty sekarang daripada kena di 2018. Itu bayar tarif normal, plus sanksi, 48 persen. Jadi jangan lupa, kalau mereka nanti tidak melaporkan asetnya, terus 2018 karena keterbukaan, kita bisa akses datanya, 48 persen dari aset yang belum dilaporkan yang harus dibayarkan, dibandingkan dengan 2 persen dan paling tinggi 6 persen kalau mengambil (kesempatan tax amnesty) di bulan-bulan terakhir,” pungkas dia.

Previous articleWaspada Demam Berdarah. Kini Sudah Mencapai Sebanyak 160 Orang
Next articleSetelah Soeharto tak ada tokoh yang bisa satukan Golkar