Denpasar – Panitia pertemuan tahunan Annual Meetings (AM) International Monetary Fund (IMF) and World Bank (WB) Group 2018 telah mempersiapan antisipasi terhadap kemungkinan terburuk yang terjadi sebagai dampak erupsi Gunung Agung. Antisipasi tersebut disiapkan menyusup keputusan panitia IMF-WB 2018 untuk tetap menggelar pertemuan di Bali.
BACA: IMF-WBG Annual Meetings 2018 Dipastikan Tetap Dilaksanakan di Bali
“Kalaupun memang kemungkinan terburuk, kita telah memperhitungkan dengan baik. Kita bersama pemerintah daerah telah menyiapkan rencana lain, Lapangan terbang yang di Banyuwangi kita persiapkan dan saat ini sudah diperbaiki. Ini kita siapkan untuk jaga-jaga,” papar Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Bisar Pandjaitan di sela-sela kunjunganya ke Pos Pantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem, Jumat (22/12).
Kehadiran Menko Luhut ke Pos Pantau Gunung Agung Rendang dalam rangka memastikan Bali dalam kondisi aman, mengingat saat ini Gunung Agung berada pada status Level IV (Awas). Hal ini sebagai lagkah persiapan Indonesia (Bali) menjadi tuan rumah penyelenggaraan IMF-WB Group 2018 yang akan berlangsung pada bulan Oktober.
“Saat ini kita melihat langsung bagaimana kondisi Gunung Agung melalui Pos Pantau, penjelasan dari Kepala PVMBG bahwa radius yang berbahaya saat ini 8 sampai 10 kilometer,” ujar Menko Luhut didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo serta Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani. Kehalaman_Selanjutnya