Inhil – Pemerintah Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir-Riau, melangsungkan upacara bendera merah putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke-77, di lahan perkebunan kelapa dengan luas ribuan hektar yang terkena abrasi tahun lalu, Rabu (17 Agustus 2022).
Bertindak sebagai inspektur upacara Kepala Desa Kuala Selat Imam Taufik, dan diikuti oleh peserta upacara Pemerintah Desa Kuala Selat dan masyarakat setempat. Meskipun dengan kondisi yang terlihat sangat memprihatinkan, namun upacara tetap berlangsung penuh khidmat.
“Karena abrasi, desa kami akan hilang, bantu kami dengan batu pemecah gelombang sepanjang 14 kilo meter agar perkebunan dan pemukiman nelayan tetap terjaga dan tidak hilang,” kata salah seorang warga.
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Desa Kuala Selat Imam Taufik mengungkapkan, bahwa akibat abrasi ini banyak lahan perkebunan kelapa masyarakat ikut menjadi korban.
“Saya selaku Kades Kuala Selat menyampaikan keberadaan abrasi yang melanda Desa Kuala Selat, abrasi ini telah merusak dan mematikan kebun kelapa masyarakat seluas 1.900 hektare dan juga 30.000 hektar kebun kelapa masyarakat yang akan terancam mati akibat abrasi ini,” ujarnya.
Abrasi ini, kata Imam Taufik, selain merusak dan mematikan kebun kelapa juga menghancurkan pemukiman masyarakat yang ada di bibir pantai, yaitu satu dusun 1 desa Kuala Selat.
“Dampak abrasi ini desa Kuala selat akan hilang karena pertahunnya 20 hingga 40 meter dataran hutan mangrove runtuh diterjang gelombang sehingga terjadi abrasi,” tukasnya.
Lebih lanjut Imam Taufik memaparkan, bahwa pihaknya meminta perhatian khusus. Karena menurutnya, abrasi ini bisa dihentikan melalui batu pemecah gelombang sepanjang 14 kilo meter.
“Saya selaku Kades Kuala Selat meminta perhatian khusus dari presiden kiranya abrasi ini dapat dihentikan dengan batu pemecah gelombang sepanjang 14 kilo meter,” pungkasnya.*