Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali memastikan untuk kembali merekrut 179 tenaga penyuluh Bahasa Bali. Para penyuluh Bahasa Bali tersebut akan ditempatkan di 179 desa di Bali yang belum memiliki tenaga penyuluh Bahasa Bali. Kepastian tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali Ni Made Metti Utami dalam orasinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (14/1).
BACA: Lestarikan Bahasa Daerah, Denpasar Gelar Festival Nyastra Bali
Menurut Metti, tenaga penyuluh tersebut akan disebar di Kabupaten Badung di 16 desa, Klungkung satu desa, Buleleng 70 desa, Tabanan 53 desa, dan Kabupaten Jembrana di 29 desa. ” Proses rekrutmen rencananya akan dimulai bulan Maret dengan tiga tahap seleksi yaitu administrasi, tes tulis dan wawancara, “papar Metti.
Sekdis Pendidikan menambahkan nantinya tenaga penyuluh Bahasa Bali memiliki fungsi sebagai tenaga informatif, edukatif, konsultatif serta fasilitator di tengah-tengah masyarakat. Dengan hadirnya penyuluh Bahasa Bali di tengah-tengah masyarakat maka diharapkan akan dapat memperkuat jati diri Bahasa Bali dari pengaruh globalisasi.
Para penyuluh Bahasa juga memiliki tugas membina dan menumbuh kembangkan penggunaan bahasa aksara dan sastra Bali. Para penyuluh juga memiliki kewajiban untuk memfasilitasi dan menjembatani kebutuhan masyarakat dalam hal pengembangan dan pelestarian bahasa, aksara dan sastra Bali serta memotivasi dan mengajak masyarakat dalam melestarikan bahasa Bali.*
BACA: Perkembangan Lagu Berbahasa Bali Jadi Jalan Pelestarian Bahasa Bali