Kundur News – Denpasar – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengklaim telah mendistribusikan 150 ribu kartu pengungsi Gunung Agung, bagi masyarakat yang mengungsi akibat ancaman erupsi Gunung Agung. Pemberian kartu pengungsi dilakukan dalam upaya memudahkan pendataan, distribusi logistik dan pelayanan bagi para pengungsi.
BACA: Kartu Khusus Pengungsi
BACA: Aparat Desa Lokasi Posko Pengungsian Diminta Buat Kartu Identitas Pengungsi
Klaim tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ketut Lihadnyana dalam orasinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (22/10).
Lihadnyan menyebutkan kartu pengungsi rencananya di distribusikan kepada sekitar 170 ribu pengungsi dari 28 desa terdampak dengan radius 12 km. Sisanya sedang dalam pendataan karena banyak pengungsi yang masih tinggal dengan keluarga dan tersebar di beberapa kabupaten/kota di Bali.
Menurutnya, kegunaan kartu pengungsi itu sangat banyak, yaitu untuk keperluan logistik, kesehatan hingga pendidikan bagi siswa pengungsi.
Lihadnyana menambahkan, dengan terjadinya tanggap darurat Bencana Gunung Agung, maka sebagian desa di Bali tidak bisa menggunakan dana desa dari pemerintah pusat dengan optimal. “Menghadapi hal tersebut, Pemprov Bali telah bersurat ke pemerintah pusat agar Bali mendapat pengecualian,” jelas Lihadnyana.*