Kundur News – Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali melibatkan mitra usaha dalam upaya memajukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Harapannya BUMDes mampu berkembang dan mampu mendorong kemajuan Desa menjadi lebih mandiri. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Bali Ketut Lihadnyana usai acara penandatanganan kerjasama antara BUMDes dengan mitra usaha yang berlangsung di kantor Dinas PMD Provinsi Bali, Kamis (7/12).
BACA: Wirausaha Muda Bali Didorong Kreatif Memajukan Pedesaan
Menurut Lihadnyana, Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong kemajuan BUMDes dengan berbagai program yang nantinya diharapkan mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat Desa. Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Bali Mandara (GERBANGSADU MANDARA) adalah salah satu program Pemprov Bali yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan dan mempercepat perekonomian Desa.
“BUMDes adalah pilar kesejahteraan bangsa, karena BUMDes tidak lain adalah usaha yang didirikan atas dasar komitmen bersama masyarakat bawah, masyarakat akar rumput, yaitu masyarakat desa, untuk saling bekerja sama, bergotong royong, dan menggalang kekuatan ekonomi rakyat demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Desa,”ujar Lihadnyana.
Lihadnyana memaparkan BUMDes sebagai badan usaha, seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa. Melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa, karena itu, pengembangan BUMDes merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi Desa serta merupakan alat pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi yang ada di Desa. Lebih dari itu BUMDes menjadi tulang punggung perekonomian pemerintahan desa guna mencapai peningkatan kesejahteraan warganya.
Meski demikian, diakui Lihadnyana jika sampai saat ini masih banyak BUMDes yang mengalami masalah dalam perjalanannya. Sehingga diperlukan berbagai cara dan kebijakan untuk dapat mempertahankan eksistensi BUMDes itu sendiri. Seperti halnya yang dilaksanakan pada hari ini dimana dilaksanakan kerjasama antara Pemprov Bali dengan mitra usaha seperti halnya Bulog, Asaparis dan Pertamina.
Nantinya, dengan adanya kerjasama tersebut mampu membawa BUMDes kearah yang lebih baik lagi. “Dengan kerjasama ini, tidak akan ada lagi ketimpangan harga pasar dengan harga yang dijual di BUMDes. Sehingga apa yang kita harapkan bisa tercapai,”papar Lihadnyana.
Terkait dengan kondisi beberapa penerima Gerbangsadu Mandara yang memiliki BUMDes berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) akibat erupsi Gunung Agung, di Karangasem, Lihadnyana mengatakan akan mencari upaya dan solusi agar permasalahan yang dihadapi bisa terselesaikan dengan baik.
BACA: Bali Target Wujudkan Ketahanan Pangan Bali
“Ada 22 Desa yang terdampak KRB, 18 diantaranya memperoleh Gerbangsadu. Sehingga otomatis semua aktifitasnya terhenti, karena diwilayah itu kosong. Kita cari upaya, bagaimana memberdayakan mereka (pengungsi-red) di daerah pengungsian. Bagaimana anggaran pemberdayaan ekonomi di Desa tersebut dapat dimanfaatkan di pengungsian,” tegas Lihadnyana.*