Kundur News – Denpasar – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali merangkul dan melibatkan pelaku perbankkan dan BUMN untuk terlibat dalam penanganan pengungsi ancaman erupsi Gunung Agung. Perbankkan dan BUMN diharapkan memberikan dukungan untuk mengoptimalkan penanganan pengungsi menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Agung.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam rapat di Kantor Gubernur Bali Renon-Denpasar, Jumat (29/9). Rapat tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Causa Iman Karana, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah, Ketua Hiswana Migas Bali Ida Bagus Rai dan pimpinan sejumlah bank seperti BNI,BRI, BPD dan Mandiri.
Mengawali pertemuan itu, Sudikerta menyampaikan bahwa saat ini masyarakat Bali tengah menghadapi ujian akibat meningkatnya aktivitas Gunung Agung. Meski hingga saat ini belum erupsi, peningkatan aktivitas gunung tertinggi di Bali itu telah menimbulkan dampak. Salah satu dampaknya adalah keberadaan warga pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang harus dievakuasi ke lokasi aman.
Hal ini kemudian memicu gelombang pengungsi yang membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak. “Dalam penanganan pengungsi, banyak hal yang perlu kita perhatikan. Mulai dari penyediaan logistik, MCK hingga kesehatan,” kata Sudikerta,
Menurut Sudikerta, Pemprov Bali didukung Pemerintah Kabupaten/Kota dan berbagai elemen masyarakat bahu membahu dalam menangani para pengungsi. Namun mengingat tenggang waktu siaga darurat gunung api tak bisa diprediksi, pemerintah sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, khususnyaBUMN dan pelaku perbankan. Selain logistik yang berupa bahan makanan, bantuan lain yang saat ini sangat dibutuhkan adalah prasarana MCK, penampungan air dan LPG untuk memasak di pos pengungsian. Ke-halaman_Selanjutnya