Kundur News – Denpasar. Sekolah-sekolah di Bali diharapkan mampu melakukan pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan bebas KKN. Sehingga kedepan mampu menghasilkan kualitas pendidikan yang baik dan akuntabel.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta saat melaksanakan inspeksi mendadak ke SMAN 2 Denpasar, Selasa (21/2).
Menurut Sudikerta, kedisiplinan para guru dan siswa sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Disiplin harus berasal dari dalam diri sendiri, baik itu pendidik maupun anak didiknya. Kedisiplinan dimulai dari disiplin para guru, baik disiplin waktu kerja, disiplin pelayanan kepada anak didik, maupun disiplin dalam hal tanggung jawab seperti tertib administrasi, tertib keuangan dan sebagainya.
Sudikerta juga berharap para pendidik perlu meningkatkan kualitasnya, sehingga ilmu itu dapat dibagikan atau diteruskan kepada para siswa. Demikian juga siswa harus memiliki semangat dalam belajar. “Anak-anak harus meneruskan perjuangan orang tua, ikuti pendidikan dengan tuntas jangan sampai berhenti di tengah jalan,” kata Sudikerta.
Sudikerta meminta para siswa meningkatkan kreativitas diri untuk mampu menjadi anak yang mandiri. Kedepan semakin banyak tantangan baik yang bersifat positif dan negatif, baik dalam pendidikan maupun dalam pergaulannya.
Sudikerta juga mengingatkan siswa-siswi menjauhkan diri dari pergaulan bebas, karena anak-anak memiliki jiwa yang masih labil. “Oleh karena itu hindari hal-hal yang negatif, jauhi narkoba,” tegas Sudikerta.
Pasca peralihan kewenangan pengelolaan SMA/SMK se-Bali dari Pemkab/Kota ke tingkat provinsi maka pemerintah Provinsi Bali meningkatkan anggaran untuk pendidikan menjadi sebesar Rp. 1,3 triliun. Dengan anggaran yang cukup diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan para pendidik maupun siswa.*