Tanjungbatu – Persengketaan antara ratusan calon penumpang, agen kapal laut dan pihak otoritas Pelabuhan Tanjungbatu hingga menimbulkan keributan yang berujung polemik, pihak keluarga penumpang berharap kejadian tersebut tidak kembali terjadi di Kundur.
Hal itu disampaikan Arsyad, warga Kecamatan Ungar yang ikut kesal ketika adiknya mendapat surat peringatan dari perusahaan dimana tempat dia bekerja akibat keterlambatan keberangkatan.
“Kalau kami tau tidak ada tiket pagi ke Batam, lebih baik tidak berlama lama langsung saja nyeberang ke Balai Karimun. Akibat keterlambatan tersebut adik kami terpaksa mendapat surat peringatan dari perusahaan di Batam karena masuk telat waktu,” ujar Arsyad, Sabtu, (05/04/25).

Diketahui, arus balik penumpang di hari H+3 di pelabuhan Tanjungbatu, Kabupaten Karimun, Kepri, Rabu (02/04), sekitar 200 penumpang tujuan Tg Batu – Batam terlantar di dermaga pelabuhan tersebut. Miliki tiket namun tak bisa berangkat, pasalnya kapal MV Marina Batam dengan rute Sei Guntung – Tg Batu – Batam kapal sudah penuh muatan penumpang asal Sei Guntung. Akibatnya ratusan penumpang asal Tg Batu ditinggalkan. Diduga buruknya manajemen dan pengawasan menjadi punca kemarahan ratusan calon penumpang tersebut.
“Saat membeli tiket, katanya kapal berangkat jam 08:30 Wib, paling lambat jam 09:00 lewat karena menunggu kapal dari Sei Guntung. Waktu terus berlalu namun tak kunjung diberangkatkan, akhirnya kami baru tau kapal dari Guntung teryata sudah penuh, jadi kami ditinggalkan. Kalau tau begitu kenapa dari awal-awal tidak disebut kapal pada trip pagi sudah penuh yang ada hanya kapal siang. Jadi kami tidak berjam-jam menungggu disini atau menempuh jalur lain. Akhirnya mereka terpaksa diberangkatkan jam 11:00 siang menunggu kapal dari Batam kembali,” ujarnya.
Arsyad berharap kejadian yang tak dianggap lazim itu terulang kembali, pengawasan pelabuhan perlu ditingkatkan demi kenyamanan penumpang terlebih di musim arus mudik lebaran.
“Pengawasan dari pihak otoritas pelabuhan yang utama ditingkatkan. Karena saya fikir penanganan arus mudik dan balik di pelabuhan Tanjungbatu bukanlah hal yang baru, dari dulu-dulu memang sering padat, namun tetap tertib teratur. Pihak agen juga mesti berbenah diri karena ini bukan berangkatkan barang melainkan manusia,” pesan Arsyad.
Kepala Wilayah Kerja Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungbatu, Hariadi Utama, dihubungi belum mersepons tarkait kejadian tersebut. (*)
By: Sufinas/Editor: Yudi .s