+
+
+
Indonesia dikenal dengan kekayaan alam dan hasil buminya. Namun, sayangnya hasil bumi tak dimaksimalkan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakatnya. Sebab, faktanya jutaan warga masih belum menikmati listrik dan masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak.
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Maxensius Tri Sambodo mengungkapkan, berdasarkan data yang dimilikinya, ada sekitar 60 juta warga masih belum menikmati listrik. Jumlah ini sama dengan jumlah penduduk di Kamboja.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, pihak swasta bersedia untuk melakukan investasi di beberapa daerah di Indonesia, asal PLN memberi izin. Jika PLN menyatakan sudah tidak sanggup, dan mengizinkan, maka swasta akan masuk dengan mempersiapkan berbagai skema kerja sama.
Corporate Secretary Sewatama Grup Nadia Diposenjoyo mengatakan, banyak potensi energi di daerah yang bisa dijadikan sumber listrik, mulai dari angin, air dan gelombang laut. Sedangkan pembangkit listrik dari generator yang ada sekarang ini sifatnya hanya sementara. Dan untuk mengoperasikannya pun masyarakat setempat masih belum mampu.
“Kalau memang kami diberi ijin untuk menyediakan listrik, kami juga akan melakukan transfer of knowledge kepada masyarakat, karena untuk mengoperasikan pembangkit listrik dan merawatnya itu juga tidak mudah,kalau terjadi kesalahan akan menimbulkan kerugian besar,” jelasnya dalam Diskusi Energi : Krisis Listrikk di Daerah, yang berlangsung di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (14/6).
Selain Nadia, narasumber dalam diskusi tersebut adalah Deputi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kawasan Winarno Hadi, dan Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, dengan moderator Wahyu Muryadi. Diskusi ini merupakan hasil kerja sama antara merdeka.com, RRI, IJTI, Sewatama dan IKN.
+
+
Sumber : Merdeka.com