Kundurnews – Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan perempuan untuk berani mengambil peran dan berpartisipasi dalam pembangunan. Perempuan juga harus memiliki keyakinan akan kemampuan untuk mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya dalam Peringatan Hari Ibu ke 88 Tingkat Provinsi Bali Tahun 2016 yang dirangkaikan dengan pembukaan Seminar tentang penghapusan kekerasan pada perempuan dan anak, di Gedung Wiswasabha Utama , Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (21/12).
Pastika mengatakan selama ini sudah terbukti dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, perempuan mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan. Perempuan dan laki laki adalah partnership yang merupakan sumber daya insani yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional. “perempuan jika diberi peluang dan kesempatan akan mampu meningkatkan kualitas diri” tegas Pastika.
Menurut Pastika, perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami akan hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan gender harus menjadi dasar pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggung jawab yang seimbang antara perempuan dan laki laki yang dimulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seluruh pemangku kepentingan juga diharapkan untuk memberikan perhatian, pengakuan dan dukungan akan pentingnya eksistensi dan peran perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
Pastika juga menyampaikan harapannya agar kaum ibu dan perempuan dapat meningkatkan eksistensi dan sumbangsihnya dalam kehidupan melaui peningkatan pemahaman dan pelaksanaan fungsi utama dalam keluarga dan fungsi sosial dalam hidup masyarakat. Fungsi utama ibu sebgaai pendamping suami, pendidik anak- anak serta pilar utama membangun keluarga sejahtera hendaknya dikembangkan sejalan dengan fungsi sosial mengabdi kepada masyarkat.
Orang nomor satu di Bali ini juga berpesan kepada semua organisasi perempuan di Bali sebagai wadah berhimpunnya kaum ibu dan kaum perempuan baik itu Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita dan organisasi sosial kemasyarkatan agar terus meningkatkan kuantitas dan kualitas program dan kegiatan, mengingat tantangan sosial kemasyarkatan yang semakin kompleks.*
(Nengah Muliarta)