TANJUNGPIANNG – Seminar Nasional dengan tema Pers Merawat Perbatasan, digelar di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Rabu (2/3), yang dibuka oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN).
Pada kesempatan itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, tema yang diusung sangat relevan dan strategis dengan kondisi Kepri secara keseluruhan. Karena, sebagai provinsi kepulauan terbesar di Indonesia, dengan jumlah pulau sebanyak 2.408 dimana 394 di antaranya berpenghuni dan 22 di antaranya sebagai pulau terdepan.
“Kemudian luas wilayah laut sebesar 96 persen dan daratan 4 persen, dan berbatasan langsung dengan Malaysia, Singapura, serta Kamboja, Vietnam, dan China, sudah sepatutnya wilayah Kepri dijaga dan dirawat semua pihak sebagai wilayah perbatasan. Seyogyanya kita berupaya mengoptimalisasi kedaulatan maritim yang ada dengan mengoptimalkan semua potensi,” ujar Ansar Ahmad.
Menurut Ansar Ahmad, Kepri juga menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional, dengan segala potensi yang ada. Akan tetapi di sisi lain di juga menjadi sumber kerawanan, karena berhampiran dengan negara tetangga.
“Tidak mengherankan di Kepri masih ada kegiatan illegal fishing, dan juga masih ada kekhawatiran invasi di bidang pertahanan oleh negara lain. Ini menjadi harga mati bagi kita untuk menjaga kedaulatan,” terangnya.
Oleh karena itu kata Ansar Ahmad, sangat penting menjaga potensi dan kedaulatan Indonesia di Kepri, dengan bergandengan tangan dan kerjasama berbagai pihak, salah satunya dengan pers sebagai penyedia informasi, corong dunia, negara, dan rakyat. Maka pers memiliki peran penting menjaga kedaulatan dan merawat perbatasan.
“Jangkauan informasi itu penting, oleh karena itu untuk mendukung agar pers dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,” ucap Ansar Ahmad lagi.
Selain itu, untuk merawat daerah perbatasan, perlu dorongan untuk peningkatan profesionalitas pers, dan meningkatkan akreditasinya di berbagai jenjang, yang telah diatur Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
“Kita akan siapkan anggaran untuk teman-teman jurnalis untuk ikut kursus bahasa asing, karena kita berbatasan langsung dengan negara tetangga, maka saya kira kompetensi itu yang kita perlukan. Nah, kolaborasi seperti inilah yang ingin kita bangun bersama agar dapat merawat kedaulatan dan perbatasan,” ujar Ansar Ahmad.
Ansar Ahmad juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Dewan Pers dan KPI pusat, yang telah menganugerahi Kepri sebagai Provinsi dengan Kemerdekaan/Kebebasan Pers terbaik di Indonesia tahun 2021, dan Provinsi Terbaik Nasional KPI Award 2021.
“Anugerah ini kita persembahkan bagi insan pers di Kepri terutama yang bertugas di daerah perbatasan. Di Kepri, insan pers cukup berbahagia. Tidak ada intimidasi, Kepala Daerah dan jajaran OPD selalu terbuka dengan informasi. Maka alhamdulillah dan wajar Dewan Pers dan KPI memberikan Kepri anugerah. Mari kita jaga dan pertahankan prestasi ini dengan selalu meningkatkan kolaborasi,” pungkasnya.
Seminar nasional yang digelar dalam rangka peringatan setahun kepemimpinan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wagub Marlin Agustina, itu menghadirkan beberapa tokoh nasional sebagai narasumber, seperti Ketua Komisi Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Indonesia Agus Sudibyo, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Agung Suprio, Komisioner Komisi Informasi Pusat Cecep Suryadi, dan jurnalis senior Indonesia Desi Anwar. Seminar tersebut dipandu oleh Kadiskominfo Kepri, Hasan selaku host dan moderator.(*)