Kundurnews – Jakarta – PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih pada kuartal III-2016 sebesar US$ 2,83 miliar (Rp 36,8 triliun). Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan laba selama 2015 yang hanya mencapai US$ 1,42 miliar (Rp 18,4 triliun).
“Laba bersih cukup bagus, ini didukung oleh efisiensi, mencari terobosan yang hasilkan value lebih besar,” ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam paparan laporan keuangan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Bila melihat pendapatan pada kuartal III-2016, maka realisasinya adalah US$ 26,6 miliar dan laba operasi mencapai US$ 5,05 miliar.
“Bahwa revenue sampai September 2016 adalah US$ 26,6 miliar. Satu tahun yang lalu sekitar US$ 40 miliar,” terangnya.
Pertamina menjalankan program efisiensi yang cukup signifikan, sehingga mampu meraup US$ 1,64 miliar. Beberapa hal di antaranya adalah negosiasi dan renegosiasi kontrak, optimasi inventory dan sentralisasi material, pengadaan crude serta produk ke ISC.
Di samping itu, juga ada efisiensi dari biaya operasi anak perusahaan di bidang hulu, pemotongan anggaran ABO serta optimalisasi bottom produk di kilang dan SFRU 2 Dumai dan RU 5 Balikpapan.
“Hal-hal lain yang bersifat strategis, bahwa dari sisi upstream terus kita secara perusahaan produksi terus naik dan ketika produksi dari blok lama penurunan, tapi kita terus mencari jalan keluar untuk blok-blok baru,” pungkasnya.
(detikcom)