Inhil – Memasuki tahun 2022 pandemi Covid-19 terlihat sudah mengalami penurunan, dengan demikian terbuka kesempatan pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran ke arah pertanian.
Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat ekonomi kabupaten Indragiri Hilir, Zainal Arifin, SE., M.Si saat dikonfirmasi media, Rabu (11/5/2022).
Zainal menyebutkan, untuk 2 tahun terakhir masyarakat memaklumi kondisi anggaran pemerintah daerah yang tidak tersentuh dengan pertanian karena adanya urgensi penanganan pandemi Covid-19.
Namun, katanya, untuk tahun 2022 dan 2023, ia meminta pemerintah daerah Inhil agar kembalilah ke jalan yang benar yakni memfokuskan kembali slogan “Hamparan Kelapa Dunia” yang sering didengungkan oleh Bupati, supaya petani dan ekonomi kabupaten bisa bertahan.
“Untuk 2 tahun kemarin okelah karena memang dalam suasana pandemi jadi wajar anggaran tidak tersentuh ke petani, tapi untuk tahun ini serta tahun depan kembali lah ke jalan yang benar lagi yakni Fokus memperhatikan “Hamparan Kelapa Dunia”. Dengan tertolongnya petani maka secara otomatis sudah menyelamatkan ekonomi masyarakat,” ucapnya, Rabu (11/5/2022).
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Islam Indragiri ini juga berpendapat, sebenarnya wacana Pemerintah Daerah Inhil untuk mengedepankan kelapa sudah benar, namun ia menyayangkan fakta di lapangan yang masih bertolak belakang dari wacana di atas kertas.
“Kita sudah apresiasi terhadap rencana Pemerintah Daerah mau perduli dengan kelapa, tapi yang kami tidak menyangka rencana tersebut tidak maksimal ke bawah dengan ditemukannya fakta di lapangan masih banyak kebun rusak parah sehingga dalam kesimpulan yang bisa diambil adalah menang di atas kertas tapi kalah dalam pertandingan. Dan yang kita takutkan lagi jangan-jangan dengungan “Hamparan Kelapa Dunia” terpeleset jadi “Hamparan Kelapa Dunia Rusak”, itu yang kita ingatkan,” tukasnya.
Kendati demikian, Zainal berharap sekali Pemerintah Daerah peduli terhadap nasib petani khususnya kelapa agar bisa kembali jaya dan bebas dari abrasi. “Proses pembangunan gedung kita apresiasi lah, tapi untuk tahap sekarang kondisi kita baru saja mau pulih dari pandemi, ya seyogyanya kita kejar dulu pembangunan ekonomi. Karena di tempat kita mayoritas petani kelapa jadi sasaran yang harus dipulihkan adalah perkebunan kelapa. Terkait caranya itu tergantung kemahiran pemerintah, bisa lobi provinsi ataupun pusat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Zainal membeberkan data kerusakan kebun di Indragiri Hilir terhitung di tahun 2022 ini. “Catatan kita ratusan hektar yang sudah hancur karena abrasi, ada desa Kuala Selat, Concong, Sungai Bandung, dan lain-lain,” imbuhnya.*