Tanjungberlian – Petani karet alias Ojol, (ojol bukan singkatan ojek online), menangis, saat ditanya harga jual yang terjun bebas bak tanpa harga. Dari perkilo dengan harga sebelumnya Rp 7.000,- sampai Rp 8.000,-, kini menjadi Rp 4.000,- bahkan ada yang Rp 3.500,- per Kg.
Sambil mengeluarkan air mata, seorang petani diwilayah Kundur Utara bercerita kepada Kundur News, sulitnya saat ini untuk mendapatkan uang.
“Biasanya pulang menoreh kemudian menjualnya, dapat membawa beras beserta lauknya, kini untuk membeli beras saja sudah susah,” ucap petani lansia tersebut, sambil meneteskan air mata.
Dia sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Menurutnya jika bantuan paket sembako tak akan cukup dengan situasi yang sudah berkepanjangan dampak dari wabah covid-19.
“Kalo ada bantuan sembako kita harus mensyukurinya, jika situasi terus berkepanjangan, sampai mana bantuan sembako tersebut,” ujarnya.
Ditambahkannya juga, harga barang saat inipun terus melonjak naik, tidak peduli situasi yang semakin sulit.
“Mentang-mentang mau bulan puasa, semua barang semuanya naik, tak peduli situasi saat ini,” pungkasnya.*