Tanjungbatu – Manager PT PGI (Prima Gasifikasi Indonesia), mitra PT PLN Persero, Putu, berharap ada kesepakatan antara pihak perusahaan dengan karyawan, agar 3 mesin pembangkit listrik di wilayah PLN Tanjungbatu dapat beroperasi sebagimana mestinya.
“Mudah-mudahan hari ini tuntas. Saya lagi negosiasi dengan pihak karyawan kemudian kita sampaikan dengan pak Sudjono Kosasih (Pemilik perusahaan.red*). Mudah-mudahan hari ini ada kesepakatan dan mesin kembali kita nyalakan,” kata Putu, di Mapolsek Kundur, saat dipanggil pihak Kepolisian (01/02/2022).
Putu juga mengaku pihak PT PGI telah didesak oleh PLN untuk menyalakan mesin dalam melayani pelanggan.
“Kita saat ini juga didesak oleh pihak PLN. Saya dipanggil tadi untuk segera menyalakan mesin,” kata Putu.
Pihak karyawan diketahui melakukan mogok kerja sejak kemarin sore, dengan alasan tuntutan mereka tidak digubris oleh perusahaan, berupa kenaikan gaji yang masih di bawah UMK dan uang lembur yang dipotong jika tidak hadir sehari dalam sebulan.
Namun Putu membantah pihak perusahaan melakukan pemotongan uang lembur Karyawan.
“Itu salah pengertian, kami tak pernah melakukan pemotongan uang lembur karyawan, itukan hak karyawan. Tak mungkin kami lakukan itu,” ucapnya.
Tapi, Putu tidak menjawab saat hak cuti 75 karyawannya ditiadakan, dan gaji semua karyawannya dibawah standar.
Pantauan Kundur News, hingga pukul 14:00 Wib, belum ada pihak perusahaan melakukan negosiasi kepada karyawan yang mogok kerja tersebut.
“Tidak ada, untuk siang ini pihak perusahaan belum ada ketemu sama kami lakukan kesepakatan,” kata salah satu karyawan.
Dengan demikian, Managemen PGI jangan melakukan kebohongan public, meyakinkan kepada wartawan bahwa hari ini mesin semua menyala, karena kesepakatan diduga belum juga dilakukan.
Diketahui, ada sebanyak tiga mesin pembangkit listrik belum juga dinyalakan, hal itu tentu berpotensi terjadi pemadaman bergilir di Pulau Kundur. Sampai dengan berita ini di publish masih belum ada kata sepakat.*