Terkait acara doa bersama serta peluncuran maskot dan jingle Pilkada, Pastika menyampaikan apresiasinya dimana dengan diawali doa kita memohon tuntunan dan perlindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar kegiatan besar dan penting ini berjalan dengan baik. Demikian halnya dengan peluncuran maskot dan jingle dinilai sebagai langkah awal untuk mensosialisasikan pesta demokrasi tersebut, sekaligus kesiapan KPU dalam menyelenggarakan Pilkada secara demokratis.
Ketua KPU RI Arif Budiman menegaskan bahwa KPU tidak bisa bekerja sendiri dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilu. Perlu komunikasi serta koordinasi dengan semua pihak dalam mensukseskannya.
Arif Budiman menambahkan bahwasannya pesta demokrasi tahun 2018 merupakan pesta demokrasi yang istimewa dimana akan melibatkan jumlah pemilih terbanyak serta anggaran terbesar serta hasil dari pemilu 2018 akan berdampak pada penyelenggaran pemilihan anggota Legislatif serta Presiden di tahun 2019.
“Perlu kerjasama dan koordinasi kita semua untuk mensukseskan pelaksanan pemilu. Jangan ada lagi rasisme, black campaign maupun mengangkat isu sara dalam pelaksanaan Pemilu, “jelas Arif Budiman.
Arif Budiman juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari Pemprov Bali terhadap pelaksanaan Pemilu yang dapat dilihat dari anggaran yang disiapkan, kesiapan personel meskipun dalam kondisi status Awas dari Gunung Agung. Diakhir sambutannya ,Ketua KPU RI meminta agar Bali tetap menjaga kondusifitas serta keamanan baik sebelum, saat maupun setelah pelaksanaan Pilkada.*