Kundur news – Presiden Jokowi kembali memainkan diplomasi ekonomi kerakyatan di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Kemarin siang, giliran Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang diajak blusukan ke pasar tersebut. Kios demi kios disambangi untuk mengenalkan produk yang dijual kepada tamu negara itu.
“Pak Jokowi ngomong sama Presiden Filipina itu, nunjukin batik, terus dipegang-pegang bahannya. Mereka membahas ekspor (batik). Pak Jokowi lagi promoin ke sana,” kata Nur, penjaga toko Putro Kencono, yang tokonya disingggahi dua presiden tersebut.
Kunjungan dua kepala negara itu bak magnet bagi pengunjung dan pedagang pasar terbesar di Asia Tenggara itu. Lorong-lorong pasar jadi sesak. Permintaan foto kepada Jokowi dan Duterte bertubi-tubi. Duterte tersenyum melihat antusiasme masyarakat.
Setelah berputar-putar hingga ke Blok B selama 30 menit, keduanya mengakhiri blusukan. Duterte mendahului meninggalkan pasar. Jokowi, yang didampingi Menlu Retno Marsudi dan Mendag Enggartiasto Lukito, masih melayani permintaan swafoto warga yang begitu antusias.
Di depan pintu kendaraan RI-1, Jokowi masih berkenan melayani permintaan foto warga. Sesaat kemudian, Presiden meluncur ke Istana Merdeka untuk melakukan persiapan penyambutan Duterte dengan upacara kenegaraan.
Ini kali kedua Jokowi menggunakan Pasar Tanah Abang sebagai media diplomasi. Pada 2015, Jokowi mengajak Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull ke pasar tersebut.
“Sebagai sesama mantan wali kota yang menjadi presiden, saya melihat kami punya kesamaan. Kita sama-sama ingin berada di tengah rakyat yang tidak terlalu kaku dengan masalah protokol,” ujar Presiden di Istana.
Menurut Mendag, kunjungan Presiden Jokowi dan Presiden Duterte ini bermakna kepercayaan pemimpin kedua negara kepada ekonomi rakyat.