Kundur News – Denpasar. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan untuk mengoptimalkan program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Bali Mandara (Gerbangsadu Bali Mandara) dalam upaya menekan angka kemiskinan. Gerbangsadu Bali Mandara merupakan wadah bersama masyarakat perdesaan dalam membangun diri dan lingkungannya secara mandiri, partisipatif yang mencakup pembangunan infrastruktur perdesaan, pengembangan usaha ekonomi produktif di perdesaan dan percepatan penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bali.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali Ir. Ketut Lihadnyana,M.M.A mengungkapkan selain program bedah rumah, pemerintah provinsi Bali mencoba menekan angka kemiskinan dengan program Gerbangsadu Bali Mandara. Langkah ini merupakan salah satu upaya Pemprov untuk menggerakkan ekonomi kreatif di wilayah pedesaan. “Setelah kebutuhan rumahnya terpenuhi, kita perlu jamin peningkatan kesejahteraan mereka dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan potensi wilayah di mana mereka tinggal,” ujar Lihadnyana.
Menurut Lihadnyana, Pemprov telah membentuk 217 unit Gerbangsadu Bali Mandara di desa-desa yang menjadi kantong kemiskinan. Dalam implementasinya diperlukan peran serta berbagai komponen dalam upaya mendorong penguatan pola pendampingan yang ada di desa, kecamatan hingga kabupaten.
Lihadnyana mengakui saait ini juga sedang melakukan validasi data rumah tangga miskin agar nantinya dapat diperoleh data by name dan by address. Guna mendapatkan data yang akurat diperlukan peran perangkat desa, perbekel dan tokoh masyarakat memberikan data riil yang menggambarkan kondisi sesungguhnya.
Lihadnyana mengingatkan agar tak ada lagi modus menaikkan data rumah tangga miskin hanya karena berorientasi mendapat bantuan. Perbekal dan perangkat desa diminta merubah mindset, karena kinerja mereka bukan ditentukan banyaknya bantuan yang diterima masyarakatnya. “Kinerja perbekel dan perangkat desa ditentukan oleh sejauh mana mereka dapat menurunkan angka kemiskinan. Karena turunnya angka kemiskinan merupakan indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat di sebuah wilayah. Ingat, membuat orang menjadi miskin itu adalah dosa,” tegas Lihadnyana.*
(Muliarta)