Jantung yang tetap berdetak adalah tanda-tanda kehidupan. Sementara jantung yang berdetak stabil menunjukkan kesehatan yang baik. Namun apakah Anda pernah memikirkan apa yang membuat jantung bisa berdetak dengan stabil? Sebuah penelitian terbaru berhasil mengidentifikasi sebuah protein penting yang menjaga jantung tetap berdetak teratur.
W Jonathan Lederer, MD, PhD, profesor dari UM SOM dan David Warshaw dari University of Vermont (UVM) menyebut protein tersebut dengan nama C-protein. Protein C yang mengikat myosin diketahui membuat jaringan otot jantung bisa bekerja dalam sinkronisasi yang sempurna, seperti dilansir oleh Health Site (22/02).
Protein ini diketahui memiliki fungsi penting dalam kinerja jantung dan mempengaruhi risiko seseorang terkena penyakit jantung. Misalkan, dalam kasus tertentu, orang yang kekurangan protein-C ini akan mengalami arrythmias yang serius. Arrythmia yang menyebabkan detak jantung tak teratur dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan kematian karena detak jantung yang berhenti mendadak dan tiba-tiba kehilangan kemampuan memompa darah.
Di Amerika Serikat sendiri, arrythmia menyebabkan 300.000 kematian dalam sehari. Berdasarkan American Heart Association tak semua arrythmias fatal, beberapa bisa dikontrol oleh obat-obatan dan stimulasi elektrik. Meski begitu, penderita arryhtmia tetap harus berhati-hati karena jantung yang bisa jadi kehilangan fungsinya secara mendadak.
Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances. Sayangnya penelitian ini tak mengungkap bagaimana manusia bisa memenuhi kebutuhan protein-C agar jantung bisa bekerja dengan baik.
http://www.merdeka.com/sehat/ini-protein-yang-membuat-jantung-tetap-berdetak-stabil.html